Mohon tunggu...
Ita Yunita
Ita Yunita Mohon Tunggu... Pustakawan - Sambal Bangjo

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Nglathak: Etalase Pemberdayaan Petani di Tengah Kota Yogya

28 Mei 2017   14:08 Diperbarui: 31 Mei 2017   19:13 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

Terus terang, saya sempat memandang sebelah mata kedai ini. Saya mengira kedai ini cuma mendompleng kebesaran Sate Klathak dengan mengusung nama "Nglathak" sebagai sebuah brand. Apalagi dihadirkan di wilayah seputaran kampus UGM, wilayah utara Kota Yogya, yang cukup  berjarak dari Jalan Imogiri sebagai wilayah kultural Sate Klathak. Namun, rasa skeptis saya langsung luntur dan menguap saat mendengar penuturan pemilik kedai ini.

                                                                                                                                                    *** *** ***

Siapa mengira, kedai yang penampakannya gaul ini merupakan etalase pemberdayaan bagi peternak kambing & petani di wilayah Pakem dan Klaten.  Di kedai yang terletak di Jl. Gambir Karang Asem Baru Gg. Seruni  No 7 Catur Tunggal Depok Sleman, ini digunakan daging kambing  betina afkir, kambing betina yang sudah tidak produktif. Pilihan ini bukan tanpa alasan, sebab umumnya daging yang digunakan untuk sate kambing diambil dari daging kambing muda yang masih produktif. Tak jarang kambing yang disembelih masih berusia lima bulan bahkan tiga bulan. Dalam jangka panjang, jika kultur menggunakan daging kambing muda terus dilangsungkan secara massif, efek sampingnya adalah terputusnya rantai reproduksi hewan ternak kambing. Akan muncul kelangkaan hewan ternak kambing sementara permintaan konsumsi terus meningkat.

Meski dibuat dari daging Kambing afkir, potongan sate klathak di sini ternyata cukup empuk. Muhammad Subroto atau akrab disapa Mas Thok, pemilik kedai ini berbagi tips mengempukkan daging kambing yang sudah sangat populer, apalagi kalau bukan menggunakan Daun Pepaya. Daun Pepaya yang digunakan sudah dalam bentuk ekstrak dan diberlakukan pada daging kambing selama kurang lebih 6 jam. Menurut alumni Teknologi Peternakan IPB ini, enzim Papain dalam Daun Pepaya lebih efektif mengempukkan daging ketimbang buah Nanas.

Saya berkesempatan hadir dalam sesi Food Review bersama Kompasianer Jogja pada Selasa 23 Mei 2017. Menyambut bulan suci Ramadhan, Kedai Nglatak menawarkan beragam menu paket hemat dengan harga yang terjangkau namun tetap nikmat di lidah. Ada 5 PAKET RAMADHAN yang bisa dipilih, yaitu:

PAKET RAMADHAN 1
Nasi Goreng Rempah Ayam
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 14.000

PAKET RAMADHAN 2
Nasi Goreng Rempah Kambing
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 17.000

PAKET RAMADHAN 3
Sate Klathak Ori
Nasi Putih
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 24.000

PAKET RAMADHAN 4
Sate Klathak Manis
Nasi Putih
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 24.000

PAKET RAMADHAN 5
Sate Klathak Mozzarella
Nasi Putih
Koktail Bunga Telang
Air Mineral 330 ml
Rp 26.000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun