Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sifra dan Pua

22 September 2022   14:11 Diperbarui: 22 September 2022   14:14 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pengantar 

setelah yusuf mati di mesir, orang ibrani terus berbiak. lebih seabad kemudian seti I (1309-1290 SM) berkuasa. firaun ini tidak kenal yusuf dan jasa-jasanya bagi mesir masa lalu. ia paranoid. kalau dibiarkan, orang ibrani akan tambah banyak dan mengambil alih kekuasaan, pikirnya. satu undang-undang pun ia resmikan. isinya: setiap bayi laki-laki ibrani yang lahir, harus dilenyapkan.  

sifra dan pua, dua bidan ibrani, menanggapi pesan mematikan itu dengan kreativitas dan kegigihan, ala emak-emak zaman now.  

syair ini diilhami tulisan the long and narrow pharaoh karya rabbi arthur waskow, dipetik dari buku new jewish stories to heal wounded world.  

sifra & pua

firaun memanggil sifra dan pua ke istananya

la'mi yaldot ha-ivriyot, serunya

tanah mesir sudah terlalu sempit

buat kalian ibrani

karena itu sekarang 

aku titahkan kalian

bunuh setiap bayi laki-laki ibrani lahir

kecuali perempuan biarkan hidup

mereka hanya makhluk lemah

tak jadi ancaman 

panas telinga pua

mendengar titah firaun

baru ia akan membuka mulut

sifra menyikutnya

sekarang pergi dari hadapanku

delapan hari dari sekarang

kembali melapor, kata firaun 

mendung di atas kepala sifra dan pua

mereka berjalan menyusuri tepi sungai 

sampai mereka keletihan

berhenti di bawah pohon prem 

sifra duduk diam mendengar suara angin 

pua duduk diam mendengar suara sungai 

 

kita akan buktikan firaun salah

perempuan sama sekali tidak lemah, kata pua 

firaun adalah firaun

kita harus menjalankan hukum, kata sifra

 

lagi mereka termenung  

seorang memanggil-manggil

"ada ibu pecah ketuban  

perlu pertolongan"

seorang bayi laki-laki ibrani lahir

seorang ibu menangis sukacita

sifra berusaha mengingat wajah firaun

tetapi matanya memandang ibu tersenyum

pua berusaha mengingat suara firaun

tetapi telinganya mendengar suara orok mengerih 

sifra mendengar suara ibu menyusui bayinya

pua mendengar napas bayi menyusu ibunya

firaun kuat, kata sifra

lebih kuat suara ibu menyusui bayinya

firaun kuat, kata pua

lebih kuat suara bayi menyusu kepada ibunya 

sifra mendengar napas ibu

pua mendengar napas bayi

napas kehidupan 

napas semesta

semesta bernapas   

pohon bernapas

air bernapas

bulan bernapas

kupu-kupu bernapas

istana bernapas

firaun bernapas

delapan hari kemudian

sifra dan pua berdiri di depan firaun 

kedua tangan mereka bertaut kuat 

"aku masih mendengar tangis bayi laki-laki di kampung ibrani 

apa yang kalian lakukan ini"

firaun meradang

aku perempuan, aku seorang ibu, aku tak sanggup membunuh seorang bayi, kata sifra

aku perempuan, aku bernapas, aku tak sanggup menghentikan napas seorang bayi, kata pua

"aku berkuasa menghentikan napas kalian" gertak firaun

kau tidak punya hak atas napas siapa pun

kalau kau menghentikan napas kami

kau pun akan berhenti bernapas

istana ini akan berhenti bernapas

dunia akan berhenti bernapas

peradaban akan berhenti bernapas

firaun menatap sifra dan pua    

sifra dan pua balik menatap firaun

sampai hening 

menguasai 

sampai sifra dan pua undur diri

dan firaun mati gaya 

 

19/1/19

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun