Mohon tunggu...
Ita Puspitasari
Ita Puspitasari Mohon Tunggu... -

Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alergi Pelajaran

25 Juli 2010   04:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Inilah yang biasanya terjadi pada saya pada saat jam pelajaran dimulai dan diakhiri pada saat jam pelajaran berakhir pula.

Kedengarannya memang aneh, tapi kalau “penyakit” ini kumat sering kali merepotkan. Sejak kecil “penyakit” ini sudah sering menjangkiti saya, tanda-tandanya mengantuk yang amat sangat atau bisa juga berupa bersin, pilek dan batuk pada saat jam pelajaran di sekolah maupun di kampus, bahkan di tempat les. Anehnya ketika jam pelajaran berakhir atau akan berakhir, “penyakit” ini pun hilang dengan sendirinya. Makanya saya selalu membawa tisu sebagai antisipasi. Ini mungkin sejenis gejala psikologis karena sejak dulu bisa dibilang saya memang tidak menyukai hampir seluruh pelajaran di sekolah dan mata kuliah di kampus.

Pada mulanya teman-teman saya merasa aneh karena mereka seakan-akan melihat saya pilek hampir setiap hari dan sering melihat saya terkantuk-kantuk atau bahkan tidur di kelas. Namun lama kelamaan mereka terbiasa dan maklum, malahan jika kadang “penyakit” ini kebetulan tidak menjangkiti saya, teman-teman saya akan merasa heran weleh...weleh...

Sebagian dosen-dosen di kampus sudah hafal dengan kebiasaan saya ini, malah beberapa maklum. Ada dosen yang sering bertanya kepada saya “Sudah ngantuk, Mbak?” ketika kelasnya berlangsung. Kalau sudah begini biasanya saya jawab “Belum Bu,” padahal sebenarnya sudah, tapi masa iya saya jawab sudah, nggak lucu dong.

Beberapa dosen lain sering dan hampir selalu menunjuk saya untuk menjawab pertanyaan ketika saya tertidur atau terkantuk di kelas. Bagi saya ini menjadi semacam shock therapy untuk beberapa saat sehingga saya tidak mengantuk. Siapa yang tidak kaget ketika sedang enak-enaknya tidur di kelas tiba-tiba ditanya dosen? Tapi beberapa saat kemudian biasanya saya akan mengantuk lagi hi...hi...hi...

Dulu ketika masih duduk di bangku SMA, saya mengikuti les privat pelajaran dua kali seminggu di rumah guru les saya. Seperti biasa “penyakit” ini pun selalu datang saat les berlangsung dan tidak pernah absen mengganggu. Jika yang menyerang adalah rasa kantuk, maka tulisan yang saya tulis di buku akan berbentuk seperti gunung yang naik turun, uh...malu rasanya...tapi mau bagaimana lagi, mata benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Jika yang menyerang adalah pilek dan bersin, maka saya akan repot mencari lap untuk membersihkan ingus. Kadang guru saya menawarkan tisu, tapi jika guru saya sedang tidak punya tisu, saya mengelap ingus dengan baju sehingga pada waktu les berakhir, baju sebagian basah, ih jorok...

Pulang les biasanya saya dijemput ayah dengan sepeda motor. Ketika dibonceng pilek saya benar-benar hilang dan bisa bernapas plong padahal pada saat itu udara di luar jauh lebih dingin daripada di dalam rumah guru les saya, nah lho!

Ada lagi kejadian waktu saya masih SMA. Saat saya sedang mengikuti pelajaran, saya merasa tidak enak badan. Badan saya demam agak tinggi dan ingin segera pulang. Rencananya saya akan ijin pulang setelah pelajaran tersebut karena setelah itu memang waktu istirahat. Saya pun sudah mempersiapkan buku ijin yang akan ditantatangani guru ketika ijin pulang. Namun yang terjadi ketika jam istirahat dan saya akan ijin pulang adalah demam saya turun. Memang tidak sepenuhnya turun karena badan masih sedikit hangat, tapi saya merasa jauh lebih baik dari pada sebelumnya.

“Penyakit” ini juga sering kumat pada saat ujian. Jika kantuk menyerang, saya akan cepat-cepat menyelesaikan ujian kemudian tidur di ruang ujian sambil menunggu jam ujian berakhir. Pernah juga ada kejadian ketika ujian di kampus berlangsung. Waktu itu karena posisi duduk harus urut absen, saya duduk di bangku paling depan. Pengawasnya galak, soal ujian ada banyak dan sulit. Di tengah ujian tiba-tiba saya mimisan, wah...kacau...

Jadi selain sibuk mengerjakan ujian, saya juga sibuk dengan mimisan saya, tapi untunglah tidak begitu parah. Selesai mengerjakan ujian, saya langsung ke luar kelas. Seperti biasa, mimisan itu pun berangsur-angsur hilang setelah saya berada di luar kelas. Saya menceritakan kejadian tersebut kepada teman-teman saya, mereka malah mentertawakan, gimana sih? Karena kami tidak tahu nama pengawas ujian waktu itu, jadilah kami menyebutnya Bu Mimisan ha...ha...ha...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun