Selamat pagi cinta.
Udara pertama yang kuhirup pagi ini mengalirkan aroma tubuhmu.
Masih kurekam jelas aroma parfum mu
yang menguar bersama tetes keringatmu
Kemarin sore,
Di gerbang gagah yang penuh dengan anak anak berpakaian putih biru
Kau hanya diam kemudian berbalik
menghempaskan tas biru mu sembarangan saja
Sepedamu hanya terparkir di bawah pohon mahony
tempat biasa aku melihatmudari sisi lapangan
benda bulat berwarna hitam putih itu lincah menggelinding di kakimu
seolah hanya milikmu sendiri
tak kau pedulikan 4, 5, 6 anak laki laki lain yang mengejar benda bulat itu
rambutmu basah karna keringatmu
cahaya matahari sore membuat tetes tetes keringatmu berkilauan
kau bersinar
Setelah puas kau cetak beberapa gol
kau berlalri ke sisi lapangan bergegas pulang
tak peduli aku yang sejak tadi membiarkan teman temanku mendahuluiku
Matahari sudah semakin rendah,
bersiap untuk berpamitan
Hey kau menatapku beberapa detik
Tanpa senyuman
Andai kau bisa lihat rona merah pipiku saat itu
Begitu saja kemudian kau berlalu
Pulang
Sampai tak sempat kusampaikan salam untukmu
Selamat senja cinta...
*Untuk cinta pertama. Semoga masih lekat diingatan :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H