Malang (24/8) -- Seiring bertambahnya jumlah pedagang di lingkungan Desa Bedali mulai dari pedagang makanan hingga sembako umumnya belum menerapkann tata kelola administrasi keuangan. Hal ini dapat menjadi hambatan bagi pelaku usaha karena belum menerapkan pencatatan keuangannya terkait laporan laba rugi, Sehingga kerap kali para pelaku usaha tidak mengetahui dengan pasti berapa keuntungan atau kerugian yang diperolehnya.
Padahal tata kelola keuangan penting untuk mengetahui omset harian maupun bulanan agar dapat melakukan perencanaan pengembangan bagi usahanya. "saya tahu usaha saya mengalami keuntungan namun, saya tidak tahu berapa pastinya karena saya tidak pernah melakukan pencatatan usaha saya" ungkap Subiati, pemilik toko mainan.
Maka dari itu, kita berupaya untuk memfasilitasi para pelaku usaha untuk lebih mengenal tentang pencatatan keuangan dengan cara pemberian edukasi kepada mereka tentang pencatatan laporan keuangan laba rugi. Kegiatan ini kita laksanakan pada tanggal 19 Agustus 2020 bersama dengan beberapa pelsku usaha diantaranya pemilik usaha mainan, pemilik usaha es tebu, pemilik usaha sembako, pemilik usaha jajanan, pemilik usaha obat tanaman.
Dengan adanya pandemi covid-19 kami juga berupaya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan membagikan face shield serta menghimbau  kepada para pemilik usaha agar pemilik usaha tetap dapat melakukan aktivitas usahanya sesuai dengan protokol kesehatan.
DPL : Â Dr. Dwiyani Sudaryanti, SE., M.Si
KKN Kelompok 84 UNISMA
Anggota : Verna Diarawati (21701082118)
         Anindya Ayu Nilamsari (21701082171)
Lokasi : Desa Bedali-Lawang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H