4. Fungsi politikal
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki fungsi politikal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam memahami fungsi politikal Pancasila, banyak ahli mengemukakan pandangan yang beragam namun saling melengkapi. Pertama, Soekarno menegaskan bahwa Pancasila harus menjadi pedoman dan landasan untuk menyatukan bangsa Indonesia yang beraneka ragam. Dalam pandangannya, Pancasila berfungsi sebagai alat untuk
mencapai eksistensi dan identitas bangsa, di mana setiap sila mengandung
nilai-nilai yang mendukung perpaduan antara berbagai suku, agama, dan
budaya. Selanjutnya, Dr. Notonegoro menjelaskan bahwa Pancasila
memiliki fungsi sebagai filsafat dasar negara yang mengarahkan
kehidupan berbangsa. Ia berargumen bahwa Pancasila adalah manifestasi
dari nilai-nilai kearifan lokal yang diadopsi dan diinterpretasikan dalam
konteks modern. Oleh karena itu, Pancasila memfasilitasi terciptanya
demokrasi yang sehat dan mengharmoniskan kepentingan masyarakat.
Dalam konteks politik, Pancasila berperan sebagai sumber norma
dalam penyusunan hukum dan kebijakan publik. Menurut Prof. Jimly
Asshiddiqie, Pancasila memberikan kaidah moral dan etika yang harus
dipatuhi oleh pelaku politik. Hal ini menunjukkan bahwa setiap keputusan
dan tindakan politik harus merujuk pada nilai-nilai Pancasila agar tetap
mencerminkan aspirasi rakyat.
Lebih lanjut, Sila ketiga, "Persatuan Indonesia," membawa makna
penting dalam memperkokoh solidaritas antarkelompok sosial. Sebagaimana dijelaskan oleh Prof. Kusnanto, fungsi ini sangat vital mengingat Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau dengan berbagai budaya. Pancasila mendorong terciptanya ikatan emosional
antara rakyat yang berbeda latar belakang. Kesimpulannya, fungsi politikal Pancasila terletak pada kemampuannya menjaga persatuan, menjadi pedoman moral dan etika, serta mengarahkan pembuatan kebijakan publik. Dengan merujuk pada pandangan para ahli, Pancasila bukan hanya sekedar dasar negara, tetapi juga soul of the nation yang menggerakkan seluruh aspek kehidupan politik di Indonesia, menciptakan harmoni dan keadilan dalam masyarakat yang plural.
5. Fungsi edukatif
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki fungsi
edukatif yang mendalam dan esensial dalam membentuk karakter bangsa.
Fungsi ini tercermin dalam berbagai pandangan ahli, yang menyatakan
bahwa Pancasila bukan hanya seperangkat nilai, tetapi juga panduan dalam
proses pendidikan.
Menurut Soekarno, sebagai pendiri bangsa, Pancasila adalah
sumber dari segala sumber hukum dan nilai. Dalam konteks pendidikan,
Pancasila berfungsi sebagai landasan moral dan etika yang harus diajarkan
kepada generasi muda. Melalui nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan sosial, pendidikan diharapkan dapat membentuk individu yang
tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berahlak mulia dan
bertanggung jawab.
Ahli pendidikan, Ki Hajar Dewantara, menambahkan bahwa
pendidikan harus berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa. Pancasila,
sebagai cerminan nilai-nilai budaya Indonesia, membantu menciptakan
identitas nasional yang kuat di kalangan siswa. Dengan mengajarkan
Pancasila, anak-anak diajarkan untuk menghargai pluralisme dan
berinteraksi dengan harmoni dalam masyarakat yang beragam.
Lebih lanjut, Prof. M. Nuh, seorang pakar pendidikan,
mengungkapkan bahwa Pancasila dapat menjadi rujukan dalam
menciptakan kurikulum yang relevan. Dalam proses pembelajaran, nilainilai Pancasila harus terintegrasi sehingga siswa tidak hanya menghafal,
tetapi juga memahami dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan yang berlandaskan Pancasila membentuk generasi yang peka terhadap masalah sosial dan mampu berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, fungsi edukatif dari Pancasila adalah untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang membentuk kepribadian bangsa. Pancasila berperan dalam menciptakan individu yang bukan hanya teredukasi secara formal, tetapi juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi,
sehingga mampu menghadapi tantangan global dengan tetap berpegang pada identitas nasional yang kuat. Dengan mengedepankan Pancasila dalam pendidikan, diharapkan dapat lahir generasi emas Indonesia yang berintegritas dan berkarakter.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H