Mohon tunggu...
Ita Herlita
Ita Herlita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sasindo Universitas Pamulang

Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rabu, 05 Oktober 2022 Jam Pulang Kerja, Jalan TB Simatupang Arah Pasar Rebo Macet Jumat Sore

11 Oktober 2022   17:39 Diperbarui: 11 Oktober 2022   18:07 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kemacetan di Jalan TB Simatupang mengarah ke Pasar Rebo.

Arus lalu lintas di Jalan TB Simatupang, Tanjung Barat mengarah ke Pasar Rebo terpantau macet pada Jumat (19/6/2020) sore ini.
Berdasarkan pantauan Suara.com pada pukul 17.30 WIB, kemacetan terlihat mulai dari lampu merah Ragunan mengarah ke Pasar Rebo. Kendaraan tampak terlihat mengular.

Kepadatan lalu lintas didominasi oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Mereka hanya bisa berjalan secara perlahan kurang lebih 20 Kilometer per jam.
Kendaraan mulai bisa berjalan lancar ketika akan mengarah naik ke Flyover TB Simatupang. Namun usai Flyover kendaraan kembali mengular dari depan Gedung Antam hingga depan Universitas Indraprasta (Unindra).

Tak terlihat adanya petugas baik kepolisian maupun Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatur jalannya arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Hingga berita ini ditulis kepadatan kendaraan masih terjadi. Kendaraan masih terlihat mengular.
https://www.suara.com/news/2020/06/19/180110/jam-pulang-kerja-jalan-tb-simatupang-arah-pasar-rebo-macet-jumat-sore

Kemacetan yang terjadi menurut saya semakin lama semakin memburuk, penyebab kemacetan adalah kendaraan yang melimpah dibanding luas jalan, banyak kendaraan pribadi yang menyebabkan kapasitas kedaraan tidak seimbang.

Kurangnya kesadaran diri untuk menggunakan kendaraan umum juga ditambah dengan berbagai pembangunan dan perbaikan jalan yang membuat aktivitas lalu lintas terhambat.

pengendara bermotor dan bermobil yang seenaknya berlalu lalang dan ingin berlomba-lomba untuk sampai ke tempat tujuan dengan cepat. saya yang memakai alat transportasi umum terkadang merasa terganggu dengan adanya kejadian seperti itu. Menurut saya para pengguna jalan, seperti yang memakai motor, mobil, atau bus dapat saling bersabar dan tidak mengadu cepat serta mematuhi peraturan rambu lalu lintas. Begitu juga dengan hancurnya infrastruktur jalan, pengatur lalu lintas yang tidak normal, dan kurangnya personel polisi untuk mengatur lalu lintas terutama di persimpangan jalan padat lalu lintas.

Upaya yang diharapkan untuk mengurangi kemacetan misalnya dengan cara mengubah arus lalu lintas, melakukan penertiban kawasan bebas parkir, sekaligus menata perparkiran dengan baik. Karena parkir berlapis juga penyebab dari kemacetan lalu lintas.

Serta pemerintah kota maupun instansi-instansi yang terkait harus sadar dalam tugas dan wewenangnya sebagai contoh masyarakat dalam hal ini harus ikut membantu pihak terkait dalam mengurangi angka kemacetan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun