Mohon tunggu...
Ita Febrianti
Ita Febrianti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiwa Ekonomi Pembangunan

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bantu UMKM Indonesia di Tengah Krisis Pandemi Covid-19

21 November 2020   10:25 Diperbarui: 21 November 2020   10:36 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bantu UMKM Indonesia di Tengah Krisis Pandemi COVID-19

UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, tetapi definisinya ternyata lebih luas dari itu. Dari sudut pandang pelaku usaha, UMKM bisa dideskripsikan sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Akan tetapi, beberapa ahli ekonomi menggunakan istilah berbeda untuk mendefinisikannya.

UMKM menjadi salah satu yang sangat terdampak akibat pandemi. Terbatasnya kegiatan usaha akibat pembatasan sosial dan adaptasi kebiasaan baru mengakibatkan penurunan omzet hingga mencapai 70 persen. Penurunan terbesar dialami oleh UMKM yang mengandalkan toko fisik, penjualan langsung dan reseller.

Sebelum pandemi, UMKM mampu menyumbang 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB), menyerap 97 persen tenaga kerja dari 133 juta angkatan kerja, serta menyumbang 14 persen dari total ekspor.

Salah satu sektor usaha yang terkena dampak hebat dari pandemi ini adalah penjual pulsa, pedagangan asongan, warung makan, hingga pedagang yang biasa berjualan di pasar. Di masa pandemi ini, aktivitas masyarakat di luar ruangan cenderung berkurang dan membuat pendapatan para pelaku UMKM jadi ikut merosot.

Bila tidak dibantu, dampak dari anjloknya UMKM ini akan sangat mendalam. Pemutusan hubungan kerja dan kredit macet tak bisa dihindari. Sementara pelaku UMKM melakukan berbagai upaya untuk tetap bisa bertahan di kondisi ini, pemerintah pun telah mengambil langkah-langkah antisipatif melalui kebijakan yang transparan dan akuntabel.

Meski terdampak sangat serius, UMKM tetap memiliki potensi kuat hadir sebagai pahlawan ekonomi nasional, akselerator pemulihan ekonomi Indonesia. Pemerintah dan masyarakat perlu bergandengan tangan, bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya meminimalisir dampak maupun membangkitkan kembali kegiatan usaha dan ekonomi. Sudah menjadi kewajiban kita bersama, untuk bergotong-royong dan saling bantu di periode pemulihan ekonomi yang penuh tantangan ini.

Bantu UMKM Indonesia di Tengah Krisis Pandemi COVID-19

Beli Makanan Melalui Ojek Online

Banyak juga penggiat UKMKM khususnya yang bergerak di bidang kuliner, mulai bekerja sama dengan aplikasi online.Tak ada salahnya untuk membantu mereka dengan memesan makanan lewat aplikasi online yang kamu memiliki.Jangan lupa, ketika ojek online sudah tiba mengantarkan makanan, tetap pakai masker dan menjaga physical distancing, ya.

Dengan begitu, para pemilik UMKM merasa untung dan kamu pun akan terjaga dari penularan virus.

Siapa bilang menjaga jarak karena virus corona bisa menghalangi kamu untuk tetap membantu UMKM Indonesia?

Beli Kebutuhan di Warung Langganan

Sumber: east.vc
Sumber: east.vc
Tentunya, banyak dari kamu yang masih membeli keperluan pokok seperti sembako atau panganan ringan di supermarket.Tidak ada yang salah sih, tapi alangkah lebih baik lagi jika kamu membelinya di warung-warung kecil dekat rumah.Mereka akan sangat senang dan merasa terselamatkan karena produk dagangannya masih laku terjual.

Dengan begitu, mereka bisa kembali memutar penghasilannya sebagai modal bagi produk lain yang sudah habis.Keuntungannya pun bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bersama keluarga mereka.Jangan khawatir, rata-rata pemilik warung menjual produk dagangannya dengan harga bersaing yang normal.Bahkan, jika ditelusuri lebih lanjut, banyak produk yang harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan yang dijual di supermarket.

Berikan Tip Tambahan

Sumber: seva.id
Sumber: seva.id

Tidak jarang para pelaku UMKM mengeluh akan penghasilan mereka yang berkurang dari hari ke hari dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.Masalah tersebut membawa mereka pada ketidaklancaran dan ketidakseimbangan arus kas.Mau tidak mau, mereka membuka cadangan uang supaya arus kas tetap berjalan dengan normal. Namun, bagaimana jika cadangan uang yang mereka miliki habis?

Apabila kamu melakukan pembelian di beberapa toko kelontong, pedagang asongan, atau jasa laundry pakaian, jangan segan-segan memberi mereka sedikit tip tambahan. Terutama bagi toko atau warung yang terlihat sepi pelanggan.Ini adalah salah satu hal kecil yang bisa kamu lakukan untuk mempertahankan keberadaan mereka. Tentu saja, walaupun sedikit, bantuan ini sangat berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun