Mohon tunggu...
Noverita Hapsari
Noverita Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Kompasianer

“...aku menulis bisa jadi karena kedukaan-ku, atau ..mungkin juga akibat kesukaan-ku...”

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Judol: Magnet Haram Itu Begitu Kuat

5 Desember 2024   17:00 Diperbarui: 5 Desember 2024   17:37 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peningkatan jumlah pemain dan uang taruhannya, yang sungguh tak diharapkan ini disebabkan antara lain:

1. Modusnya terus berevolusi

Terjadi peningkatan perkembangan judol, akibat kemajuan teknologi dan sistem pembayaran.

Misalnya dulu calon/ para pemain lama judol, harus setor via bank, kini mereka bisa menggunakan QRIS dan pulsa, bahkan transaksi juga dapat dilakukan dalam mata uang kripto serta valas.

2. Bandar judi memecah rekening besar menjadi kecil-kecil

Hal ini memungkinkan pemain dapat bermain di angka kecil, misalnya dengan deposit di bawah Rp 10.000 (sebelumnya besarannya berkisar jutaan rupiah), bahkan kabar yang terkini menyatakan bisa di bawah Rp 500 saja.

Uang transaksi judol semakin mengecil, namun amat masif.

Solusi

Solusi yang tengah diupayakan sekarang memang tidak dapat bersifat instan, melainkan gradual/ bertahap dan berjangka panjang.

Berbagai pihak dan institusi turut berkolaborasi untuk memerangi tindak kriminal judol ini, misalnya:

  • Kemkomdigi: menyatakan sudah memblokir lebih 5 juta-an situs judol, menutup situs (website) dan akun media sosial (penyamaran/ tipuan) yang memiliki tautan pada judol
  • Bank Indonesia
  • PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)
  • OJK: memblokir sekitar 10.000 rekening bank milik pemain dan pengembang aplikasi judol
  • Penyedia platform e-wallet
  • Pihak perbankan (misalnya BRI dan Bank Neo yang aware masalah ini dan segera melakukan pemblokiran atas rekening-rekening mencurigakan, atau memberikan edukasi)                                                                                                                                                                                                                                                                                                      
  • Aparat penegak hukum harus terus menelisik beking situs judol, baik yang terlibat adalah warga sipil ataupun aparat di dalam/ internal sendiri
  • Satgas lainnya
  • Tak boleh ketinggalan, para orang tua juga harus rajin memantau perilaku anak atau anggota keluarga

Semua pihak sudah sewajibnya secara kolaboratif dan edukatif, berkesinambungan, memberantas tindak ilegal judol ini, dalam kebersamaan tekad. Jika perlu, langkah-langkah strategisnya dapat dilaksanakan secara lintas negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun