Meskipun angin pesimistis berhembus kencang di dunia global, namun semilir optimisme terus dihembuskan di dalam negeri, tak terkecuali di tahun 2023 ini. Pesisimisme global tersebut secara umum diakibatkan oleh dampak dari inflasi tinggi, resesi, suku bunga tinggi, konflik politik, peperangan (resiko geopolitik), krisis pangan, dan krisis energi.
Tentu saja tak ketinggalan sektor energi yakni migas (minyak dan gas) nasional, turut optimis mencanangkan semangat investasi di sektor vital tersebut. Meskipun 'bayang-bayang kelabu' akibat realisasi produksi pada tahun lalu (2022) belum berhasil mencapai target, Pemerintah melalui SKK Migas (Satuan Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) tetap percaya diri untuk meningkatkan nilai investasi di sektor hulu migas.
Target (dalam Nilai Dolar dan Jumlah produksi)
Dengan visi dan rencana yang baik, maka Pemerintah melalui Kementerian ESDM menghalau rasa negatif dan pesimis, dengan membidik target investasi di hulu migas (minyak dan gas) senilai US$ 17,4 miliar, dimana nilai investasi khusus untuk hulu minyak sendiri adalah sekitar US$ 15,54 miliar.
(Bandingkan dengan investasi untuk sektor hilir migas yang sebesar $ 67,6 miliar)
(*) bph/ BPH: barel per hari
I n d i k a t o r / r e a l i s a s i
Kenaikan investasi hulu migas ini dapat atau akan terlihat perwujudannya nanti di sepanjang tahun 2023 dalam bentuk sebagaimana berikut :
- Rencana Kerja KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) meningkat
- Kenaikan aktivitas pengeboran
- Pengeboran sumur pengembangan yang direncanakan sebanyak 991 sumur
- Pengeboran sumur ekspolarasi yang direncanakan sejumlah 57 sumur
K e n d a l a
Terdapat beberapa hambatan dalam menginduksi investasi hulu migas dalam negeri, yang harus terus diupayakan solusinya, misalnya:
- 1. Pandemi Covid-19 sehingga diberlakukan PPKM, walau sudah dicabut namun masih terasa imbasnya
- 2. Pasokan rig (anjungan bor) yang terbatas
- 3. Pembebasan lahan (tumpang-tindih dgn peraturan lain)
- 4. Revisi UU / RUU Migas yang menggantung, bahkan sejak 2008
- 5. Pembenahan Regulasi ataupun kepastian Hukum ( Undang-undang/ UU), baik yang sudah ada, yang sedang, maupun yang akan direvisi
- 6. Lapangan / sumur tua
- 7. Reaktivasi sumur suspend
- 8. Pengoptimalan sumber utama (backbone), seperti Blok Rokan dan Blok Cepu
- 9. Rendahnya posisi awal atau low entry point
- 10. Unplanned shutdown / penghentian produksi secara tak terduga, diminimalkan
- 11. Delay field onstream
- 12. Teknologi, misalnya saja Enhance Oil Recovery (EOR) bio chemical surfaktan
- 13. Penerbitan aturan mengenai penangkapan, penyimpanan, dan utilisasi karbon
- 14. Misalnya, Implementasi Carbon Capture and Storage/Carbon Capture, Utilization and Storage CCS/ CCUS kemungkinan akan memakan biaya investasi sekitar US$ 1,3 miliar di Blok Masela
- 15. Segala upaya untuk meminimalisir berbagai jenis risiko pada sektor hulu migas tersebut
Lebih lanjut lagi, ada beberapa faktor penting lainnya yang harus diperhatikan, terkait dengan upaya menggenjot investasi di hulu migas ini, antara lain:
- 1. Data (perbaikannya, akurasinya)
- 2. Izin (kemudahannya, percepatannya)
- 3. Pemberian insentif
- 4. Participating Interest
- 5. Fleksibilitas bagi hasil
- 6. Cost recovery
- 7. Gross Split
- 8. Kebijakan Pemerntah/ fiskal lainnya, misalnya saja bagian pendapatan Pemerintah yang sebaiknya dianggap tidak terlalu tinggi oleh investor
- 9. Revisi rencana pengembangan/ Plan Of Development (POD) yang efisien
- 10. Aksi akuisisi hak partisipasi PI (participating interest) di Blok Masela, misalnya
- 11. Masalah emisi dan keberlanjutan/ sustainability
Walaupun tidak berkorelasi langsung, namun terdapat beberapa aspek lainnya yang harus tetap terpetakan dalam rencana investasi, seperti:
1. Tidak melupakan peran daerah
2. Koordinasi yang baik dengan instansi lain terkait dengan pengeboran
3. Bagiannya (Share) pada penerimaan negara
P e n u t u p
Kita sejatinya, tak patut berpura-pura lupa bahwa sumber daya alam yang sekarang ini memiliki sifat alami yang tak terbarukan. Dengan demikian, segala bentuk eksplorasi alam di masa kini sebenarnya merupakan satu keniscayaan atas kelindan hutang-piutang kepada generasi selanjutnya, di masa depan.
S u m b e r :
Harian Kompas, https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/01/19/risiko-kegiatan-hulu-migas-mesti-lebih-terpetakan
Harian Kompas, https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/01/22/selain-pengeboran-masif-metode-eor-perlu-terus-dimatangkan
Koran Tempo 18 Januari 2023, "Dua Penghambat Investasi" , https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/479698/apa-penghambat-investasi-menurut-jokowi
Koran Tempo 19 Januari 2023, "Gairah Kontraktor Migas di 2023" , https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/479716/gairah-kontraktor-migas-di-2023
Harian Kontan 13 Januari 2023, https://epaper.kontan.co.id/news/839832/Pertamina-Masih-Proses-Akuisisi-35-Saham-Masela
Laman Kementerian ESDM, 30 Januari 2023, https://migas.esdm.go.id/post/read/kinerja-ditjen-migas-2022-tumbuh-positif-dukung-pemulihan-ekonomi-penawaran-wk-migas-pemanfaatan-gas-domestik-dan-pnbp-lampaui-target#:~:text=Target%20lifting%20migas%20tahun%202023,sebesar%20US%2490%20per%20barel.
Laman Kementerian ESDM, https://www.esdm.go.id/id/berita-unit/direktorat-jenderal-minyak-dan-gas-bumi/lifting-migas-tahun-2024-diproyeksikan-2057-juta-boepd
Laman Kementerian ESDM, 26 Januari 2022, https://migas.esdm.go.id/post/read/teknologi-ccs-ccus-tingkatkan-produksi-migas-dan-kurangi-emisi-grk
Keterangan:
Kementerian ESDM: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Lifting: produksi siap jual
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H