Mohon tunggu...
Noverita Hapsari
Noverita Hapsari Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Kompasianer

“...aku menulis bisa jadi karena kedukaan-ku, atau ..mungkin juga akibat kesukaan-ku...”

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bahasa Bunga, Bahasa Dunia

2 Oktober 2022   06:25 Diperbarui: 2 Oktober 2022   06:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katakan dengan bunga

mereka pembicara dalam segala bahasa dunia

representasi simpati, harapan dan saat duka

kawan karib pembangkit mood kaum hawa

Nilai-nilai kehidupan yang terpetik dari kelopak-kelopak mengering

tinggalkan jejak-jejak alam untuk pembelajaran

sebarkan warna, ciptakan wangi, rasa, dan manfaat

pengundang dan pemberi sumber kehidupan makhluk lain

Musim penghujan adalah sahabat sang kembang

habitat pegunungan nan sejuk menjadi hamparan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun