Sepanjang garis A -- B : adalah posisi preferensi untuk konsumen tipe penabung. Artinya ia tidak menghabiskan seluruh gajinya di bulan Januari itu ( C < Y ) sehingga masih mampu menabung saldo/ sisa pendapatannya untuk dikonsumsi di periode berikutnya (bulan Pebruari).
Selain parameter 'waktu', maka variable suku bunga juga menjadi penentu utama. Peran suku bunga ini adalah sebagai pen-diskonto, untuk memperoleh nilai dari Net Present Value/ NPV.
Agar lebih detail, penulis akan mengambil dua contoh kisah.., eh kasus...
Kasus I. Kartu Kredit
Tersebutlah si X, yang berada di tepi jurang tanggal tua, dimana uang gaji Januari telah terkuras habis untuk memenuhi kebutuhannya. Sayangnya, justru saat itulah, si X merasa kepincut, menginginkan satu gadget/ gawai baru. Dan, kini ia tengah berada di toko HP tersebut, menimang-nimang barang idamannya tersebut.
Kala ia mengemukakan kendala kantong kempisnya ini, mbak SPG tak kehilangan akal. Ia langsung berujar bahwa pembayaran dapat saja dilakukan dengan menggunakan kartu kredit. Dengan pembebanan bunga sekian persen, tentunya.
Peribahasa 'besar pasak daripada tiang' pun segera dinafikan oleh hasratnya sendiri, walau sesaat tadi terngiang-ngiang di telinganya sejenak. Si X pun menyetujui transaksi tersebut.
Ilustrasi kisah di atas yaitu:
Dengan demikian pola konsumsi si X ada di titik D, yakni memaksakan diri untuk mengkonsumsi lebih dini atas hak penggunaannya di masa depan.
Kasus II. Kartu Debit