Ȳ : natural rate dari output
α : slope
P : tingkat harga
Pe : ekspektasi tingkat harga
Selanjutnya, kita bikinkan gambarnya:
Mekanisme cara bekerja:
Di dalam model sticky-wage, upah nominal sangat rigid (tidak terpengaruh) walau terjadi perubahan tingkat harga sekali pun. Ini akibat kontrak yang telah dibuat ketika seorang pekerja diterima untuk mulai bekerja, dan perjanjian tersebut berlaku untuk sekian waktu ke depannya.
Karena itulah tingkat upah nominal kaum pekerja tersebut diistilahkan 'sticky' atau lengket, setia pada tingkat awalnya. Upah tidak bisa menyesuaikan diri atau berubah seketika, dalam merespon peningkatan harga yang terjadi.
Dalam kondisi demikian, ketika ada kenaikan harga, upah nominal yang stagnan tersebut akan tergerogoti. Mau tak mau, upah riil-nya langsung melorot nilainya.
Pada gilirannya, ini menimbulkan sensasi pada pihak produsen, bahwa seolah-olah menyewa buruh itu lebih murah sekarang. Tak ayal, ini membuat perusahaan tertarik untuk menambah lebih banyak lagi tenaga kerja.