Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lapak Penantian

15 Juli 2020   05:38 Diperbarui: 15 Juli 2020   05:42 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, motor Oji parkir di rumah Beni. Beni teman ngojeknya yang asli Betawi itu, asyik dengan persiapan mancingnya. Sedang membuat umpan. Umpan andalan yang ternyata ampuh. Umpan yang resepnya dia dapatkan dari Oji.

Campuran umpan itu, terdiri dari nasi, jas-jus warna oranye dan santan tara. Kenapa warna oranye? Karena digelap malam, warna oranye akan membuat ikan penasaran dan mengejar obyek yang berwarna oranye.

"Wah...kebetulan lu dateng Ji. Beliin kara santen dulu deh..."  teriak Beni.

"Mana duitnya?" tanya Oji, masih di atas motor.

"Payah lu Ji, duit receh gitu aja kagak ade" teriak Beni, sambil menyerahkan uang noban (dua puluh ribu).

Oji langsung menuju warung kaki lima di ujung gang rumah Beni. Lumayan pikir Oji, kembalian dari tara santan, masih cukup untuk beli sebungkus rokok Sampoerna Kretek.

"Lu jangan pulang dulu deh. Ntar malam kita mancing, lu satu lapak, gue satu lapak" kata Beni.

"ngacok lu" jawab Oji singkat.

"Emang kenapa?" tanya Beni.

"Gue kagak gablek duit" jawab Oji lagi singkat.

"Gue yang ngajak, ya gue yang bayarin lu" kata Beni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun