Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kunjungan ke Keraton Sambas

9 Juli 2020   09:38 Diperbarui: 9 Juli 2020   09:47 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu Gerbang Keraton Sambas. (Dok.Pribadi)

Guide yang menemani saya, lelaki berusia lima puluh dua tahun. Ketika saya tanya siapa nama beliau. Beliau menjawab panggil saja Daeng. Menurut penuturan beliau, beliau masih kerabat Keraton.

Tapi, mengapa nama beliau Daeng? Begitu tanya saya. Menurut Daeng. Sudah lazim pada zaman dulu. Kerajaan berbesanan dengan kerajaan lain, dengan maksud sebagai taktik pertahanan. Sehingga, ketika kerajaan di serang musuh, maka kerajaan yang menjadi besannya akan segera membantu. Dan Daeng, adalah anak dari Besan Keraton Sambas dengan Kerajaan di Makasar.

Apa itu artinya, Keraton Sambas sering di serang kerajaan lain? Apa penyebabnya terjadi penyerangan? Lanjut saya.

Menurut Daeng, Kerajaan Sambas, dulu sering di serang kerajaan Melayu dari Riau. Penyebabnya, karena Sambas adalah kerajaan penghasil emas. Penyerangan itu, mereda setelah Sambas berbesan dengan Makasar dan beberapa kerajaan lain di Kalimantan. Demikian penuturan Daeng.

Kondisi Keraton Sambas masih berdiri kokoh dan megah. Hanya, pada halaman, nampak rumput tumbuh dengan subur, juga beberapa sampah yang bertebaran di sana-sini. Agaknya pemerintah kota Kabupaten Sambas perlu turun tangan, paling tidak memberikan fasilitas petugas kebersihan yang menjamin kebersihan lingkungan Keraton Sambas.

Logikanya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga aset sejarah kejayaan masa lalunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun