Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menuju Keabadian

2 Juli 2020   06:32 Diperbarui: 2 Juli 2020   06:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
diolah dari pixabay.com

perlahan kapal meninggalkan bandar
daratan semakin jauh jauh dan
akhirnya hilang,
tak ada anak, tak ada istri,
pun orang-orang terkasih

dia yang berangkat sendiri,
dia yang tak dilepas, juga
tak diharapkan datang juga pergi
sendiri.

sudah sewindu kapal ini berlayar
tiada henti, tiada jeda juga daratan
padahal, tiga hari setelah lepas sauh
mestinya sudah tiba di tujuan.

pelayaran ini sudah tak berbilang waktu
perjalanan ini sudah tak berbilang mil laut
waktu demi waktu hanya berlayar
dalam keabadian yang tak bertepi.
dalam sunyi.
.
Pontianak,02/07/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun