Saya katakan, saya serius. Analisanya demikian. Mana mungkin antum membeli rumah seharga enam ratus juta dalam masa empat bulan ke depan. Jika, salary yang antum terima hanya dua puluh juta perbulan. Itu artinya, antum butuh waktu tiga puluh bulan ke depan untuk menyediakan uang enam ratus juta. Dengan catatan, uang salary yang diterima tidak digunakan untuk biaya makan dan rumah tangga lainnya.
Tiga tahun ke depan kawan. Antum baru punya rumah.
Lalu, Allah membuat skenario baru untuk tercapainya keinginan itu. Oleh Allah, Antum diberhentikan Nya dari pekerjaan yang membutuhkan waktu tiga tahun ke depan untuk tercapaimya keinginan itu.
Sakit memang. Ada rasa tidak nyaman yang antum rasa. Rasa malu, rasa sedih, rasa marah dan apatis. Dan obat dari semua rasa tak nayaman itu, hanya sebuah kalimat pendek; EMANG GUE PIKIRIN.
Ilustrasinya begini. Jika antum ingin ke Denpasar dengan kendaraan pribadi. Dibutuhkan waktu dua hari dua malam perjalanan dari Jakarta, dengan kendaraan sekelas CRV.
Namun, jika antum dari rumah lalu ke Bandara Soekarno-Hatta, hanya butuh waktu empat jam untuk tiba di Denpasar. Dua jam dari rumah ke Bandara, satu jam di Bandara untuk check-in hingga masuk ke Pesawat, satu jam di udara dengan pesawat Garuda.
Tetapi, harus diingat. Ketika antum turun dari CRV di Bandara hingga antum duduk di kursi Garuda. Antum merasakan ketidak nyamanan. Jalan kaki ke ruang check in, antri Bersama calon pemumpang lain. Lalu, berjalan kaki ke ruang tunggu, melalui gate pemeriksaan dll. Semuanya tidak senyaman ketika duduk di kursi CRV.
Itulah posisi antum sekarang.
Maka, dalam kondisi tidak nyaman menjelang duduk di kursi Garuda. Antum hanya butuh satu kalimat. Teriaklah EMANG GUE PIKIRIN.
Lalu, hilangkan semua rasa yang mengganjal dari hati dan pikiran; seperti rasa malu, rasa sedih, rasa marah dan apatis. Nikmati seluruh proses itu, hingga antum duduk di Kursi Garuda.
Setelah itu, dalam satu jam ke depan. Antum sudah tiba pada tujuan yang antum citakan.
Kerabat saya hanya diam. Tidak membantah, juga tidak mengiyakan. Saya tidak tahu, apakah dia mengerti atau tidak, apa yang saya ucapkan.