Belakangan ini, saya mengalami fenomena yang saya sendiri, tidak tahu menyebutnya sebagai fenomena apa. Fenomena yang dalam bahasa pergaulan Medan disebut dengan istilah “ngeri-ngeri sedap”.
Ngeri karena isi nilai yang diberikan sang kawan selalu “tidak menarik” dan selalu dengan kalimat yang sama. Sedapnya, sang kawan ini, selalu hadir dalam tulisan saya. Sehingga ada sebuah garansi, jika apapun yang saya tulis, sang kawan akan hadir dengan nilai yang diberiakannya “tidak menarik”
Apakah motivasi kawan saya ini? Manapula saya tahu. Apalah awak ini? Saya mah apa atuh? Kok bisa-bisanya mengerti akan maksud sang kawan. Apalagi, saya belum pernah menanyakan pada sang kawan, apakah motivasinya. Jadi jelas sudah, saya tidak tahu apa yang menjadi motivasi sahabat saya itu.
Jangan pula tanya dimana alamat sahabat saya itu. Jelas saya tidak tahu. Saya baru mengenalnya hanya di Kompasiana saja. Hanya sebatas nilai “tidak menarik” yang selalu diberikannya pada saya. Berjumpa dalam dunia nyata, juga belum pernah, seperti kompasianival misalnya, atau saling menyapa dalam kolom yang disediakan kompasiana. Atau saling bertegur sapa dengan menggunakan ponsel misalnya. Yang saya tahu, hanya hal-hal standar yang terpampang di profil sahabat saya itu seperti:
Nama : Rahmat Kartolo
Artikel : 0
Dibaca : 0
Komentar : 0
Nilai : 0
Headline : 0
Pilihan : 0
Yang menjadi pertanyaan saya, maklum saya tidak memahami dengan baik istilah-istilah dalam dunia pshykologi, perilaku yang dilakukan oleh sahabat saya itu, termasuk salah satu jenis penyakit jiwa. Masalahnya, saya tidak tahu apa nama penyakit jiwa itu, apa gejalanya, apa penyebabnya, lalu apa yang akan dibuatnya, ketika mencapai kondisi akut.
Saya berharap, ada diantara kompasianer yang membaca tulisan ini. Dapat memberikan penjelasan pada saya, akan apa yang menjadi beberapa pertanyaan saya diatas.
Untuk penjelasan yang Kompasianer berikan, sebelumnya, terlebih dahulu, saya haturkan terima kasih yang tak terhingga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H