Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tentang Kamu (Resensi Buku)

9 Januari 2017   21:24 Diperbarui: 9 Januari 2017   21:41 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul : Tentang Kamu

Penulis : Tere Liye

Tanggal Terbit : Desember 2016

Penerbit : Republika. Jakarta.

Tebal Halaman : VI + 524 hlm

Sir Thompson menelpon Zaman Zulkarnaen, tentunya mustahil seorang Sir Thompson, akan menelpon langsung sepagi itu dan langsung pada zaman Zulkarnaen jika tidak ada “situasi khusus”. 

Setengah jam kemudian, telah berkumpul di ruang khusus Thompson & Co para lawyer utama, pertemuan itu, dipimpin langsung oleh Sir Thompson. Masalah yang dibahas sangat krusial.

Salah satu klien besar firma hukum telah meninggal enam jam lalu di Paris. Dengan nilai warisan yang harus dibagi sebesar satu milyard poundsterling. Itu setara dengan harga mata uang senilai 19 Trilyun Rupiah. Dengan warisan sebesar itu, dia lebih kaya dibanding ratu Inggris dan keluarganya. Demikian Sir Thompson memulai masuk pada pokok masalah, mengapa pagi sabtu itu, secara mendadak mereka “harus” berkumpul.

Alamat surat menyurat terakhir kali klien  tersebut adalah Panti Jompo di Paris. Juga telepon pemberitahuan yang diterima oleh Eric tadi pagi berasal dari alamat tersebut. Astaga!!! Seorang petugas Panti yang menelpon. Lanjut sir Thompson.          `1

Aku sudah menjadi pengacara spesialis penyelesaian warisan selama lima puluh tahun. Firma ini juga sudah menangani ratusan orang kaya di dunia. Ayahku sudah menyelesaikan begitu banyak kasus menarik sejak 1919, satu-dua dari kasus itu, seolah tidak bisa dipercaya, tapi yang satu ini, Crazy. Seseorang dengan harta senilai satu milyard pundsterling menghabiskan masa tuanya di Panti Jompo. Kamu pernah menemukan kasus seperti ini, Eric?

Nah, yang membuat kasus ini menarik, Zulkarnaen. Firma hukum kita hanya menyimpan surat keterangan, jika wanita tua ini adalah pemilik sah 1% surat saham di perusahaan besar. Surat keterangan itu, dititipkan beberapa tahun lalu oleh pihak ketiga, melalui Pos.Crazy. Hanya dikirim lewat Pos. surat itu menjelaskan jika terjadi sesuatu dengan nama yang tertulis di sana, akan  ada telpon yang menghubungi firma kita, dan atas situasi tersebut, Thompson & Co diberi mandat  untuk menyelesaikan harta warisan wanita tua ini seadil-adilnya, sesuai hukum yang berlaku.

Zaman Zulkarnaen mematung. Dia akhirnya mengerti maksud pertemuan pagi ini. Awalnya dia mengira, hanya diminta membantu riset atau investigasi. Seperti yang bisaa dia lakukan selama ini.

Sudah saatnya kamu menangani sebuah kasus penting secara mandiri, Zulkarnaen. Aku tahu kamu akan mampu menanganinya. Kasus ini aku serahkan padamu Zulkarnaen.

Sir Thompson menepuk-nepuk bahu zaman Zulkarnaen. “Selamat bertugas, Zaman Zulkarnaen”. Lantas meninggalkan ruang pertemuan, menyisakan Eric dan Zaman.

Zaman menghela napas panjang, setelah punggung Sir Thompson hilang di balik pintu, lalu meraih selembar kertas di atas meja. Sudut matanya membaca nama di sana. Tertegun.

“Sri Ningsih”

Zaman menoleh ke Eric, nama klien tersebut Sri Ningsih? Pemilik harta warisan senilai 19 Trilyun rupiah yang baru saja meninggal itu orang Indonesia?

Eric tertawa, mengangguk, “Itulah kenapa kamu yang ditunjuk menyelesaikan Settlement wasiat ini, zaman. Dia memang orang Indonesia, asal negaramu.

Begitulah prolog novel karya Tere Liye yang berjudul “Tentang Kamu”. Bercerita tentang penelusuran seorang lawyer muda, lulusan sekolah hukum terbaik di Inggris dan bekerja di Firma hukum, bukan hanya terbaik. Namun kesatria hukum terbaik, yang menyelesaikan pertikaian waris dengan hasil yang sangat-sangat adil, itulah Thompson & Co.

Namun, masalahnya keterangan yang dimiliki almarhum sangat minim. Tak ada keterangan wanita ini berasal darimana? Di Indonesia tinggal dimana? Lalu, pada siapa saja waris ini akan dibagikan? Masing-masing mendapat berapa bagian?.

Zaman tak membuang waktu, dengan jet milik Thompson & Co langsung terbang ke Paris, tempat Sri Ningsih meninggal. Tak banyak yang diperoleh zaman di  Panti Jompo tempat Sri Ningsih menghembuskan napas yang terakhir, kecuali hanya diary. Jangan bayangkan diary itu sebagai catatan harian yang mencatat hari-hari yang dilewati almarhum selama hidupnya. Melainkan hanya catatan seperti prosa yang tak mencatat tempat dan tanggal kejadian. Terdiri dari sepuluh halaman, terdiri dari lima bagian, setiap bagian terdiri dua tiga paraghraf saja. Dan setiap bagian itu dinotasikan sebagai Juz. Seperti;

Juz Pertama Tentang Kesabaran 1946-1960

Terima kasih banyak atas pelajaran tentang kesabaran. Bapak, aku akhirnya memahaminya. Apakah sabar memiliki batasan? Aku tahu jawabannya sekarang. Ketika kebencian, dendam kesumat sebesar apapun akan luruh oleh rasa sabar. Gunung-gunung akan rata, lautan akan kering, tidak ada yang mampu mengalahkan rasa sabar. Selemah apapun fisik seseorang, semiskin apapun dia, sekali di hatinya ada rasa sabar, dunia tidak bisa menyakitinya. Tidak bisa. Terima kasih banyak untuk tempat yang telah mengajarkan pelajaran ini. Di sini, ditempat di mana rumah-rumah saling bersinggungan atap, tiada tanah, rumput, apalagi pepohonan yang terlihat oleh Elang yang terbang tinggi. Di sini, dimana rumah-rumah yang tumbuh dari atas permukaan laut, perahu tertambat di tiang-tiang, dan kambing-kambing mengunyah kertas. Terima kasih.

Namun, bukanlah Zaman Zulkarnaen namanya jika harus menyerah dengan kondisi minim itu, dari Paris dengan Jet Thompson & Co yang sama, zaman memutuskan untuk langsung terbang ke Jakarta. Tak ada waktu untuk berleha-leha dan menunggu esok.

Bagaimana kelanjutannya? Disinilah kepiawaian Tere Liye memainkan scenario ceritanya. Penuh kejutan-kejutan yang tak terpikirkan sebelumnya. Jika saja pembaca membayangkan bahwa novel ini sebuah novel cerita misterius layaknya novel seperti S Mara Gde, maka pembaca akan tertipu. 

Tentang Kamu, bukan hanya soal bagaimana membuka misteri siapa Sri Ningsih, siapa-siapa yang berhak memperoleh warisan sebesar 19 Trilyun darinya, melainkan juga berisi nilai-nilai hidup, nilai-nilai yang berhubungan dengan kesabaran, keikhlasan, kerja keras, serta apa saja akibat dari dengki, iri dan tamak.

Sebagai seorang akuntan, Tere Liye yang menuliskan novel “Tentang Kamu” perlu diacungi jempol, kesungguhannya mendiskripsikan tentang tempat-tempat yang dikunjungi tokoh, kondisi situasi ketika kejadian-kejadian berlangsung, bahasa-bahasa local dimana terjadinya peristiwa, mengajarkan kepada kita, bahwa novel bukan sekedar “fiksi” melainkan sebuah tulisan yang “ilimiah” nan penuh data-data akurat untuk menuliskannya. Tidak salah, jika saya menganjurkan pada mereka yang berniat untuk menulis novel, perlu membaca “Tentang Kamu” sebagai wahana memperkaya tulisan mereka kelak.

Catatan:

  • Tere Liye menyelesaikan menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan.
  • SMUN 9 Bandar Lampung. S1 UI Jurusan Ekonomi
  • Karya lainnya Rembulan Tenggelam di wajahmu, Bidadari-bidadari Surga, Moga Bunda disayang Allah, Hafalan Shalat Delisha, Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin, Ayahku (bukan) Pembohong, Kisah Sang Penandai, Sunset Bersama Rosie, Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah, Berjuta Rasanya, Negeri Para Bedebah, Sepotong Hati yang Baru, Negeri di Ujung Tanduk, Burlian, Pukat, Eliana, . Amelia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun