Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiat Dekat Pada Sang Idola

27 Desember 2016   16:20 Diperbarui: 27 Desember 2016   16:33 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan penuh liku menuju sang Idola (dok.Pribadi)

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Manusia yang paling utama (dekat) denganku hari kiamat kelak adalah yang paling banyak bershalawat atasku.” (HR. Al-Tirmidzi, dan disebutkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad)

Enam, Merawat dan menyantuni anak Yatim.

Percayalah Allah itu Maha Kaya, Maha Kasih, Maha Sayang. Lalu, apa perlunya juga Allah memisahkan anak dengan orang tuanya, menjadikan seorang fakir sementara yang lain kaya. Semuanya tak lain, hanya untuk menjadikan ujian bagi manusia. Untuk anak-anak yang dipisahkan Allah, adakah manusia lain, bersedia untuk menginfakkan dirinya untuk menggantikan fungsi orang tua yang telah meninggalkan sang anak, memberikan cinta, apa yang mestinya diberikan sang orang tua yang telah meninggalkan sang anak itu.

Untuk mereka yang mau dan bersedia menginfakkan diri sebagai pengganti orang tua yang telah meninggal itu, Allah menjanjikan tawaran seperti yang sudah dituliskan di awal tulisan ini. Sesuai pula dengan hadist nabi dibawah ini;    

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,  “Saya dan orang yang merawat anak yatim di surga kelak seperti ini,” seraya beliau mengisyaratkan jari tengah dan telunjuknya lalu merenggangkan keduanya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

Tujuh, Mendidik anak-anak Wanita menjadi Shalihah.

Jika ada amanah yang paling tepat untuk dilaksanakan, maka amanah itu, bagaimana agar bumi ini menjadikan aman dan damai. Itu artinya, ada manusia yang mewujudkan keamanan dan kedamaian dengan landasan iman dan takwa. Untuk mewujudkan itu, maka dibutuhkan sang guru yang mengajarkannya, maka guru yang paling berkesan bagi seorang anak adalah sang Ibu. 

Jadi, sangat logis, jika fokus bagi mereka yang cerdas, mempersiapkan calon-calon ibu dengan perilaku shalihah. Jika saja, para Ibu-Ibu yang mendidik anaknya adalah ibu-ibu Shalihah, maka separuh dari masalah kerumitan akan pendidikan dan akhlak generasi penerus sudah selesai. Itulah sebabnya, mendidik anak-anak wanita menjadi wanita shalihah, menjadikan pekerjaan sentral dan ganjaran untuk pekerjaan itu, syurga. Dan, Syurga yang paling VVIP adalah syurga yang ditempati Rasulullah.

Imam Bukhari meriwayatkan dalam al-Adab al-Mufrad, dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa yang memelihara (mendidik) dua wanita sampai mereka dewasa, maka saya akan masuk surga bersamanya di surga kelak seperti ini”,  beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengahnya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun