Anas bin Malik berkata: “Kami tidak pernah merasa gembira seperti kegembiraan kami dengan ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai (di akhirat kelak).”
Kemudian Anas berkata: “Sungguh saya mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar dan berharap agar saya bisa bersama mereka (di akhirat kelak) disebabkan cintaku terhadap mereka, walaupun saya tidak beramal seperti amalan mareka.” (HR. Bukhari)
Tiga, Memperbanyak shalat Sunnah.
Logika berpikirnya, jika shalat itu kewajiban, maka ketika kewajiban telah dilaksanakan maka utang sudah dibayarkan. Apakah kita akan hanya sibuk dengan bayar utang saja? Apakah tidak terpikirkan untuk memperoleh bonus tambahan, memiliki tabungan yang akan memakmurkan kita, memiliki sesuatu yang lebih? Jawab dari semua itu, maka lakukan tambahan-tambahan usaha. Tambahan usaha dalam sholat, itulah yang disebut dengan sholat sunnah. Perbanyak sholat sunnah, hingga dia akan sesuai dengan apa yang dimaksud dengan hadist;
“Aku pernah bermalam bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu aku menyiapkan air wudhu` dan keperluan beliau. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Mintalah sesuatu!’ Maka sayapun menjawab, ‘Aku meminta kepadamu agar memberi petunjuk kepadaku tentang sebab-sebab agar aku bisa menemanimu di Surga’. Beliau menjawab, ‘Ada lagi selain itu?’. ‘Itu saja cukup ya Rasulullah’, jawabku. Maka Rasulullah bersabda, ‘Jika demikian, bantulah aku atas dirimu (untuk mewujudkan permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (dalam shalat)‘” (HR. Muslim).
Empat, Berakhlak Mulia.
Untuk mengetahui akhlak mulia itu tidak sulit, lihat apa yang sudah dilakukan Rasul, baca yang sudah diterimanya dari Allah. Pertanyaannya, apakah yang sudah kita ketahui dan kit abaca itu, sudah kita lakukan. Maka jika jawabannya sudah kita lakukan maka kita sudah berakhlak mulia, jika belum kita lakukan. Maka, teguhkan pendirian dan bulatkan tekad untuk segera melakukannya. Itulah yang dimaksudkan dengan hadist nabi dibawah ini;
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘slaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya orang yang paling saya cintai dan paling dekat majelisnya denganku di antara kalian hari kiamat kelak (di surga) adalah yang paling baik akhlaknya…”. (HR. Al-Tirmidzi dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Lima, memperbanyak Shalawat.
Shalawat adalah kalimat yang bukan hanya sebagai pernyataan cinta pada Rasul, dia juga berisi pujian, do’a dan pengharapan. Demikian komplet kandungan arti kalimat shalawat ini, hingga Allah menyuruh kita untuk memperbanyak shalawat, membacanya dalam shalat. Hingga sangat wajar mereka yang selalu bershalawat, akan memperoleh tempat yang sangat terhormat. Mereka akan bersama denga Rasul kelak di syurga. Kalimat shalawat, kalimat yang ringan diucapkan, tetapi berat dalam timbangan.