Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Penyelamatan Naskah Soekarno, Tonil Kelimutu

19 September 2016   19:41 Diperbarui: 20 September 2016   04:34 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seluruh peserta yang hadir, bersaksi bahwa naskah dengan segala atributnya, masih utuh dan disimpan di rumah Bapak Yusuf Ibrahim, sebagai anak lelaki dari Bapak Ibrahim.H. Umarsyah.

Namun, Yusuf Ibrahim membantah semua persaksian itu. Pak Yusuf mengatakan tidak tahu keberadaan benda-benda itu. Mengapa? Karna pak Yusuf Ibrahim, ingat wasiat ayahnya, bahwa hanya keturunan sah Soekarno yang boleh menerima benda bersejarah yang berada dalam penjagaan keluarga Ibrahim.H.Umar. Yusuf Ibrahim, tak ingin melanggar wasiat almarhum ayahnya.

Stadion Marilonga Kondisinya Kurang Terawat (dok. Pribadi)
Stadion Marilonga Kondisinya Kurang Terawat (dok. Pribadi)
Merasa terpojok dengan situasi yang serba sulit. Akhirnya, Yusuf Ibrahim, berkirim surat pada Guntur  Soekarno Putra sebagai putra sulung Soekarno. Karena Yusuf  tidak mengetahui alamat Guntur, maka surat yang dilayangkan menggunakan alamat Guruh Soekarnoputra, Jalan Sriwijaya Jakarta Selatan. Surat yang dikirim Yusuf Ibrahim tak mendapat tanggapan, hingga akhirnya, pada Januari 1981, surat balasanpun datang. Isinya, keluarga Bung Karno bersedia menerima benda-benda bersejarah yang akan diserahkan.

Pada Maret 1982, keluarga Bung Karno yang diwakili oleh Rahmawati datang ke Ende. acaranya  jelas, ingin menerima naskah kelimutu berserta benda-benda lain yang ada kaitannya dengan Tonil Kelimutu. Yusuf Ibrahim dkk berserta Muspida Ende menunggu di Bandara H. Hasan Aroeboesman. Ende.

Detik kedatanganpun tiba, pada acara penyambutan berlangsung, rupanya Yusuf Ibrahim dkk tidak mendapat porsi yang diharapkan, acara didominasi oleh Pemda. Sehingga Yusuf Ibrahim dkk meninggalkan acara dan pulang ke rumah masing-masing.

Sepulang dari Mesjid setelah menunaikan sholat Dzuhur, Ibu Dewi, salah seorang pemain Tonil memberitahukan pada Yusuf bahwa romobongan  Rahmawati sedang menziarahi makam Ibu Amsi. Sontak Yusuf menghubungi teman-teman, mereka ingin mencegat rombongan dan memaksa mereka untuk singgah di rumah Yusuf Ibrahim. Sehingga benda-benda bersejarah itu, dapat diserah-terimakan di rumah Yusuf Ibrahim. Jika tidak sekarang, kapan lagi.

Sepulangnya, rombongan menziarahi makam Ibu Amsi. Yusuf Ibrahim berdiri ditengah jalan yang dilalui rombongan Rahmawati. Terjadi sedikit kegaduhan dengan pasukan pengawal rombongan. Namun, setelah dijelaskan, Rahmawati dan rombongan bersedia untuk datang ke rumah Yusuf Ibrahim. Yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari Makam ibu Amsi.

Memasuki rumah Yusuf Ibrahim, yang pada dinding dalam rumahnya sudah dibentangkan spanduk-spanduk pertunjukan Tonil Kelimutu. Rahmawati tak mampu menahan haru biru rasa hatinya. Dia sempat menitikan air mata. Demikian kata Yusuf Ibrahim.

Penyerahan naskah Tonil Kelimutu beserta seluruh atribut yang mengiringinya, disepakati bersama tidak dilakukan di rumah Yusuf Ibrahim. Tetapi besok malam di kantor Bupati Ende.

Demikianlah, pada 27 Maret  1982 seluruh naskah Tonil Kelimutu berserta seluruh atributnya yang selama ini disimpan keluarga Yusuf Ibrahim, diserahkan pada keluarga Bung Karno.

Tapi, saya dengar, ada empat naskah yang hilang pak Yusuf? Hingga yang tertinggal hanya delapan naskah. Tanya saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun