Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tarling Bersama Ketua DPRD Cilegon

25 Juni 2016   12:05 Diperbarui: 25 Juni 2016   13:29 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara buka bersama dengan walikota Cilegon (dok.Pribadi)

Sesuai dengan kesepakatan siang tadi, ketika kompasianer diterima di kantor Walikota Cilegon. Kami, para kompasianer yang terdiri dari  Thamrin Sonata, Isson Khaerul, Iskandar Zulkarnain, Mutiah, Tamita Wibisono, Arum dan Maria Margaretha diundang untuk berbuka puasa bersama, di kediaman resmi Walikota Cilegon Dr.TB. Iman Hariyadi. Buka bersama antara seluruh Pimpinan Kota Cilegon dengan masyarakat Cilegon.

Buka bersama yang mengambil “Tema Peringatan Nuzulul Qur’an 1437 H, dan buka bersama Walikota Cilegon” nampak demikian meriah. Masyarakat terlihat tumpah ruah datang dengan antusias menghadirinya. Ada sekitar 1000 –seribu- undangan yang datang. Tampak hadir walikota Cilegon Dr.TB. Iman Hariyadi, walikota sepuh H.TB. Aat Syafaat. Ketua DPRD kota Cilegon H.Ir. Fakih Usman. SE,MM. Plt Sekda, Pimpinan beberapa BUMN, Pimpinan TNI, para ulama dan para Pendekar.

Suasana ketika buka tiba, Nampak cair dan terlihat akrab antara umara, ulama dan masyarakat. Para undangan duduk memenuhi ruang tengah rumah, ruang teras serta di bawah tenda besar yang dipasang di halaman dengan nuansa merah maroon nan keemasan.

Bagi kompasianer yang hadir, acara buka puasa bersama, adalah prolog acara, untuk selanjutnya mengikuti acara Taraweh keliling para Muspida yang akan menyebar di delapan kecamatan yang ada di kota Cilegon.  Namun, karena persoalan tekhnis, akhirnya, kompasianer hanya mengikuti tiga rombongan saja, dengan tiga tempat berbeda.

Logo Kota Cilegon, familier dan akrab dengan rakyat kecil (dok.Pribadi)
Logo Kota Cilegon, familier dan akrab dengan rakyat kecil (dok.Pribadi)
Tamitha Wibisono dan Maria Eta bergabung dengan rombongan Ibu Plt Sekda Cilegon, daerah kunjungannya di Desa Jombang Wetan kecamatan Jombang. Ibu Mutiah dan Mbak Rum bergabung dengan rombongan Walikota Dr.TB. Iman Hariyadi dan jajarannya. Sementara Thamrin Sonata, Isson Khaerul dan Iskandar Zulkarnain bergabung dengan rombongan Ketua DPRD dengan daerah tujuan Mesjid Nurul Iman, Desa Bulakan, Cipaot. Kecamatan Cibeber.

Ada cerita menarik dalam kunjungan bersama rombongan ketua DPRD Cilegon ini. Kami yang tertinggal dari rombongan sudah sulit untuk menyusul romobongan ketua DPRD, maklum mereka dikawal dengan raider, lalu bang Isson, mengusulkan bagaimana jika kami mencari jalan alternative yang lebih pendek jarak tempuhnya. Akhirnya, kami bertiga sepakat untuk menjalani usul bang Isson. Setelah pak TS bertanya pada masyarakat yang kitab temui, tentang jalan alternative -maklum, kami bertiga awam dengan medan Cilegon- akhirnya, diperoleh jalan pintas  terpendek, setelah melewati playover Kereta Api, kami berbelok ke kanan. Setelah jalan kami tempuh sesuai dengan “petunjuk”. Benar, panjang lintasan jadi pendek, tapi medan yang kami hadapi menjadi cukup berat. Akhirnya, kami tiba di lokasi dengan posisi yang sama, setelah rombongan Ketua DPRD tiba. Sebuah modifikasi sudah dilakukan meski hasilnya tak sesuai harapan.

Kondisi Nurul Iman.

Untuk mencapai Mesjid Nurul Iman, jalan yang harus kami tempuh berliku, dengan tanjakan dan turunan. Sesuai dengan kondisi iman manusia, yang kadang bertambah dan berkurang. Agaknya kondisi ini, sesuai dengan nama Mesjid Nurul Iman.

Kondisi masyarakat sekitas masjid, sesuai dengan nama Nurul Iman. Ramah dan Friendly, ada cahaya muka yang menampakkan kesenangan dan keterbukaan hati menyambut kedatangan kami. –Nurul Iman, Cahaya Iman- tergambar jelas pada wajah-wajah malam itu.

Mesjid Nurul Iman dengan luas 400 m2 yang baru saja hampir selesai dalam proses pembangunannya, masih membutuhkan dana untuk kesempurnaannya. Terletak pada tepi jalan dengan posisi agak ketinggian, hingga terlihat indah dari kejauhan.

Suasana Ibadah taraweh yang khusuq (dok.Pribadi)
Suasana Ibadah taraweh yang khusuq (dok.Pribadi)
Selesai menunaikan sholat Taraweh 23 rakaat, masyarakat tidak langsung pulang. Ada acara silaturahmi dengan rombongan pimpinan DPRD Cilegon Ir. Fakih Usman SE.MM. acara yang dimulai dengan kata sambutan sekapur sirih dari tuan rumah, diwakili oleh ustadz yang mengimami sholat Taraweh. Tuan rumah, dalam sambutannya menyatakan merasa tersanjung dengan kedatangan rombongan, juga dengan kepedulian Muspida pada pembangunan Mesjid Nurul Iman. Dan dengan sedikit berseloroh, beliau mengatakan, bahwa akan makin sempurna, jika bantuan itu, akan terus dilanjutkan. Karena Mesjid belum sempurna selesai. Beberapa peralatan sholat seperti karpet dll masih tetap dibutuhkan.

Kang Fakih -demikian panggilan akrab ketua DPRD Cilegon. Ir. Fakih Usman SE.MM- menyambut selorohan Imam Mesjid, dalam sambutannya, kang Fakih akan memenuhi harapan masyarakat Mesjid Nurul Iman. Ternyata kang Fakih, sangat familiar dengan jamaah, belakangan ketika acara usai, saya baru tahu kalau daerah itu, adalah daerah dapil kang Fakih.

Seloroh-selorohan khas bahasa “Cilegonan” mewarnai sepanjang sambutan kang Fakih. Beliau berharap, dengan kondisi Mesjid yang baru itu, semangat beribadah semakin baik, Masjid akan selalau di makmurkan.

Masyarakat yang antusias mendengarkan sambutan kang Faqih (dok.Pribadi)
Masyarakat yang antusias mendengarkan sambutan kang Faqih (dok.Pribadi)
Akhirnya acara “Tarling” di Mesjid Nurul Iman diakhiri dengan pemberian bantuan dari Kang Fakih mewakili institusinya, juga dari Pemda serta pemberian bantuan dari perwakilan Krakatau Steel.

Silahturahmi, pemberian bantuan, Taraweh bersama, saling sapa, saling senyum, duduk bersama membicarakan apa yang menjadi kendala dan kebutuhan. saya pikir cara paling efektif menyatukan antara umaro dan ulama, antara yang memimpin dan yang dipimpin. Indahnya ramadhan, tercermin malam itu.

Kang Faqih diantara rombongan Tarling, sedang memberikan “pesan” Ramadhan (dok.Pribadi)
Kang Faqih diantara rombongan Tarling, sedang memberikan “pesan” Ramadhan (dok.Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun