Tour de Banten, rasanya hampir semua kita, belum pernah dengar. Memang Tour de Banten belum pernah ada. Lalu, mengapa tidak diadakan saja. Begitu yang terlintas di kepala saya.
Jika saja Tour de Banten kelak ada, tersebab oleh ide dari tulisan ini, atau sebab yang lain. Maka, beberapa keuntungan akan dapat diperoleh oleh Banten tentu banyak. Diantaranya;
Satu, Akan membuka mata dunia. Bahwa, ada sejengkal tanah di ujung barat pulau Jawa yang jaraknya sepelemparan batu dari Ibu Kota Negara, dengan potensi pariwisata yang tak kalah elok dengan provinsi lain, ada sumber daya alam yang selama ini hanya dimanfaatkan segelintir orang, ada budaya lokal yang khas yang tidak dimiliki oleh provinsi lain dan sejibun kekayaan lain yang selama ini tersembunyi.
Dua, Event Tour de Banten akan meningkatkan wisata ke Banten, baik wisata lokal dalam negeri maupun mancanegara. Karena, terbukti bahwa Sport Touris adalah sarana paling ampuh untuk meningkatkan wisatawan. Sebagai contoh, sebut saja Tour de Singkarak di Sumatera dan Tour de Ijen di Jawa Timur.
Jika kedua daerah diatas, terbukti telah sukses mendongkrak kunjungan wisatawan, mengapa hal yang sama tidak berlaku untuk Banten, sebagai daerah paling Barat dari Pulau Jawa.
Tiga, Memperkenalkan destinasi wisata yang dilalui Tour de Banten. Banyak destinasi wisata di Banten yang belum dikenal masyarakat. Kalaupun ada, hanya beberapa saja, utamanya lokasi pantai. Sedangkan destinasi budaya dan pegunungan belum dikenal.
Dengan adanya Tour de Banten, maka seluruh destinasi wisata itu akan dikenal. Akan banyak blogger, wisatawan dan insan pers yang akan meliput event ini, akan banyak tulisan turunan dari event Tour de Banten yang akan ditulis.
Seperti destinasi budaya lokal Baduy, lokasi pantai yang jumlahnya bejibun seperti Anyer, Carita, Tanjung Lesung, Binuangeun, Bagedur, Pasir Putih, Karang Taraje dan Sawarna.
Demikian juga dengan destinasi pegunungan seperti Cirinten, Cigemblong, juga hutan lindung, batu bara di daerah Bayah serta sisa-sisa pertambangan emas tertua di Indonesia, Cikotok. Serta destinasi sejarah, seperti Pembuatan Jalur Kereta Api antara Sakety-Bayah yang dikenal dengan Rhomusa.
Empat, Solusi dari Infra struktur di Banten. Jika ada keluhan yang terbilang laten di Banten, maka keluhan itu, berupa jeleknya infra struktur jalan di Banten. Terutama di daerah Banten Selatan. Daerah yang sebenarnya memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan.
Tanpa Infra struktur yang baik saja, daerah Selatan Banten, sudah merupakan pemasok PAD terbesar untuk Banten. Apalagi jika infra struktur-nya diperhatikan. Daerah ini, kaya akan hasil tambang alam, perkebunan dan wisata.