Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Catatan Dari Cilegon, Hadiah Kang Nasir Untuk Cilegon

26 April 2016   13:13 Diperbarui: 26 April 2016   17:33 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan Isson Khaerul dengan menggebu-gebu membangkitkan semangat menulis dan literasi pada peserta bedah buku yang dominan diikuti oleh Pelajar, Mahasiswa dan para Pendidik. Salah satu pointnya, kepedulian membaca apa yang ada disekitar kita, apa yang terjadi di sekitar kita, apa masalahnya, lalu apa solusinya? Semua itu ditulis, lalu di posting.

Isson Khaerul memberikan analogi yang langsung menohok pada audience, dengan bertanya berapa banyak audience yang telah melihat lambang kota Cilegon yang berdiri megah di Simpang Tiga kota Cilegon.  Semua audience, menjawab pernah. Pertanyaan selanjutnya, dari yang pernah melihat, siapa yang mengerti arti lambang kota Cilegon itu? Dari yang mengerti itu, siapa yang pernah mempostingnya dengan pengertian yang mereka miliki itu?  Audience terperangah. Ternyata apa yang setiap hari mereka lewati dan lihat, mereka tidak tahu arti dan filosofi yang terkandung pada lambang kota cilegon itu, apalagi mempostingnya sesuai dengan isi filosofi dari lambang kota Cilegon.

Masih banyak materi lain yang disampaikan Isson Khaerul, kesimpulannya, gerakan literasi di Cilegon sangat mendesak untuk dilakukan. Cerita tentang gerakan literasi ini, akan saya buat dalam tulisan tersendiri kelak.

Acara bedah buku “Catatan dari Cilegon” berakhir pada pukul 13.00 WIB dengan makan siang bersama, seluruh audience dan mereka yang terlibat dalam acara bedah buku “Catatan dari Cilegon”.

Acara yang syarat dengan semangat keilmuan dengan tampilan yang khas masyarakat Banten, guyub, bersaudara dan akrab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun