Empat, Waktu menulis adalah untuk menulis.
Sudah menjadi hal yang sangat umum. Bahwa media sosial, bagian yang sangat akrab dalam kehidupan kita. Efek posistifnya, jangan tanya, sangat banyak, meski hal negative tentu ada, terutama ketika menulis. Matikan semua medsos, FB, Twitter, WA dll, Fokuslah ketika menulis. Waktu menulis adalah menulis. Tumpahkan seluruh perhatian dan pemikiran pada tulisan yang sedang kita garap. Abaikan untuk sementara hal yang lain.
Lima, Bergabung Dengan Komunitas Penulis
Ada adagium yang bagus, untuk mengetahui siapa seseorang itu, lihat siapa temannya. Begitu juga kita, sebagai penulis, maka gabunglah dengan komunitas penulis. Jumlahnya bejibun, baik itu di FB, WA, Komunitas dunia nyata dll. Untuk apa? Pada komunitas ini, kita dapat banyak belajar, baik yang berupa teori maupun praktek. Sharing pengalaman penulis akan memperkaya bathin kita, sekaligus motivasi bagi kita, untuk terus berkarya dan memperbaiki apa yang telah kita lakukan selama ini.
Tak ada cerita yang benar-benar tamat, tak ada belajar yang benar-benar selesai, dan komunitas itu, ajang bagi kita untuk selalu menambah ilmu, menambah hal-hal praktis yang perlu dilakukan.
Enam, Membaca sebanyak Mungkin
Jangan terjebak dengan kalimat diatas. Jika kita membaca semua buku yang ada, maka habis usia, sementara buku yang ada belum semuanya habis terbaca. Maksud saya, bacalah sebanyak mungkin hal-hal yang berkenaan dengan tulisan yang sedang kita garap. Tujuannya jelas. Agar memperkaya tulisan kita. Agar tulisan kita, tinjauannya bisa dari berbagai sudut. Sumbernya akurat dan dapat dipercaya.
Tujuh, Menulislah sekarang juga.
Setelah beberapa hal berkenaan tentang menulis kita ketahui, tunggu apa lagi? Mulailah sekarang juga. Jangan tunda lagi, jangan tunda apa yang sedang “hangat” ini menjadi dingin, lalu basi dan dilupakan. Selamat memulai sobat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H