Saya jatuh sakit. Dokter menganjurkan saya untuk beristirahat. Menyarankan saya untuk cuti. Diagnosa dokter, saya mengalami kelelahan. Saran dokter itu saya turuti, saya mengajukan cuti dan dikabulkan oleh pihak yayasan. Isteri saya, menyarankan agar adiknya yang berada di lain kota, untuk tinggal bersama kami. Akhirnya, jadilah anggota keluarga kami menjadi empat orang kembali, setelah sebelumnya, si sulung ke Medan untuk kuliah kedokteran di USU.
“Baik pak Ridwan, hari ini, kita cukupkan sampai sini dulu, dua hari lagi kita lanjutkan” kata dr Fadli.
“Baik dok” jawab Guru Ridwan.
Mereka bersalaman, Guru Ridwan, meninggalkan ruang, sementara dokter Fadli mengemasi catatatan dan alat rekam yang dia gunakan.
*****
“Apakah pak ridwan Sehat?” tanya dokter Fadli.
Pertemuan kali ini, dr Fadli melihat, Guru Ridwan makin segar, wajahnya tak sekeruh dua hari yang lalu, hanya memang, agak kurusan sedikit. Kalau saja, dokter Fadli tak memiliki referensi tentang guru SMAnya ini, perubahan fisik itu, tentu, tak terlihat.
“Sehat dok, sebagaimana dokter lihat” jawab Guru Ridwan pula.
“Apakah bisa kita lanjutkan pak Ridwan?”
“Bisa dok”
“Silahkan…”