Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjalanan Dengan KM Kelud

8 November 2015   12:46 Diperbarui: 8 November 2015   13:41 3725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Tampilan KM Kelud dengan segala kebesarannya (dok.Pribadi)"][/caption]Sesuatu yang pernah dialami, kadang ada keinginan untuk mengulanginya kembali. Semacam reuni begitu. Begitu juga dengan perjalanan dengan kapal laut. Sekitar tahun 1984-an saya akrab dengan perjalanan dengan kapal laut, khususnya ketika masih sering melakukan perjalanan ke Indonesia bagian timur.

Ketika saya di Medan beberapa waktu lalu, dan memiliki cukup banyak waktu. Mengapa tidak mencoba lagi perjalanan pulang ke Jakarta dengan kapal laut. Inilah, sedikit oleh-oleh perjalanan dengan kapal laut menggunakan KM Kelud.

Siang itu, selasa dipertengahan Februari 2015 saya termasuk penumpang yang pertama naik ke KM kelud. Hal ini, sengaja saya lakukan untuk melihat kondisi kapal, mumpung penumpang belum banyak yang naik. Jadi, agak leluasa untuk melihat sesuatunya tentang KM Kelud.

[caption caption="Penulis di Dek KM Kelud sebelum KM Kelud berlayar (dok. Pribadi)"]

[/caption]Nampaknya, KM Kelud baru saja dilakukan docking Kapal. Karena, kapal ini, setype dengan KM Umsini dan KM Rinjani buatan Jerman yang pertama masuk Indonesia pada tahun 1983-an. Namun, kondisi KM Kelud terlihat masih segar. Sesuatu yang tidak mungkin. Kecuali, sudah mengalami Docking.

Tampilan dari luarnya begitu menawan. Pada lambung kanan dan lambung kiri ditandai dengan kain Ulos. Khas pakaian Batak. Beberapa fasilitasnya, ada mini Gym, untuk olah raga ringan. Juga ada mini theater di dek 2 ekonomi yang mampu menampung sekitar 70 orang.

Beberapa fasilitas lain yang saya rasa cukup baik kondisinya, Ada Kafetaria di buritan kapal pada lantai 8 (delapan), sehingga penumpang dapat bebas memandang ke laut. Dari sini selain melihat air arus laut yang tersibak karena baling-baling mesin kapal. Penumpang juga dapat bebas memandang sekitanya. Ingat, perjalanan Medan-Jakarta. Bukan perjalanan yang melalui laut bebas. Melainkan, perjalanan yang menyusuri Selat Malaka. Di Kafetaria ini, penumpang dapat memesan minuman dan makanan ringan. Warna meja dan kursi di Kafetaria ini, didominasi dengan warna coklat. Satu hal yang tak biasa, Meja dan kursinya, dibaut mati pada lantai kapal. Sehingga, tidak memungkinkan untuk dipindah-pindah. Ketika hal ini, saya tanyakan pada ABK Kapal Kelud, dengan senyum mereka menjelaskan, hal ini, untuk menjaga, jika ada ombak besar, maka posisi meja dan kursi akan aman di tempatnya. Sehingga, para penumpang akan tetap nyaman duduk di kursinya. Hehehe…. Sebuah solusi cerdas.

[caption caption="Pelabuhan Belawan esaat KM Keluda akan berlayar (dok. Pribadi)"]

[/caption]Satu lantai dibawahnya, terdapat Polyklinik untuk penumpang. Polykliinik yang setelah mengalami perjalanan. Baru saya tahu, bahwa Poly ini, buka dua puluh empat jam. Masih di lantai yang sama. Terdapat toko mini. Disini, penumpang dapat membeli cindera mata khas Sumatera Utara dan Sumatera umumnya.

Pada bagian buritan Kapal, masih di lantai yang sama, terdapat musholla yang cukup besar dan mewah. Musholla yang bernama Al-Azhar ini, memiliki ruangan yang cukup besar. Mampu menampung sekitar 70 orang jamaah. Pada jalan masuk, menjelang pintu musholla, terdapat tempat wudhu yang airnya bersih dan berlimpah.

Untuk layanan kenyamanan lain, perlu diacungkan jempol untuk KM Kelud. Kamar mandi yang umumnya kotor dan Jorok. Kondisi demikian, tidak kita temui di KM Kelud. Petugas cleaning service dalam waktu-waktu tertentu, secara periodik, menyapu dan mengepel ruangan.

[caption caption="Musholla Al-Azhar di nlantai n7 KM Kelud (dok.Pribadi)"]

[/caption]Pada setiap tempat tidur, pada kelas ekonomi terdapat colokan listrik. Di Area kapal KM Kelud juga merupakan Area hot spot berjalan. Sehingga mereka yang ingin internetan, dapat melakukan browsing selama perjalanan. Ada colokan listrik yang tersedia, ada area hot spot sepanjang perjalanan. Luar biasa!!!.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun