Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Saluang, Musik Yang Makin Terdesak

3 Oktober 2015   22:58 Diperbarui: 3 Oktober 2015   22:58 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada pembuatan saluang kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan pembauatan lubang. Bagian atas dari saluang merupakan bagian bawah bambu.

Untuk membuat 4 lubang pada alat musik saluang, menentukan lokasi lubang pertama dimulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu yang diukur dari atas. Kemudian, untuk lubang kedua dan seterusnya berjarak setengah lingkaran bambu. Untuk besar lubang agar menghasilkann suara yang bagus, haruslah bulat dengan garis tengah 0,5 cm. Demikian penuturan pak Andy.

Pemain saluang legendaries bernama Idris Sutan Sati daengan penyanyinya Syamsinar.

Keutamaan para pemain saluang ini, adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas secara bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik saluang dari awal hingga akhir lagu tanpa putus. Yang kadang hingga memakan waktu satu jam atau lebih. Istlah pak Andy, pemain saluang seperti Baruak –Beruk- sebuah tamsil, jika Beruk dapat menyimpan makanan di mulutnya, maka pemain saluang dapat menyimpan napas dimulutnya, hingga mampu menghembuskan napas tanpa henti sepanjang lagu dimainkan.

Cara pernapasan ini dikembangkan, dengan cara melaukan latihan terus menerus. Tekhnik ini dinamakan juga sebagai Tekhnik Menyisiahkan angok (menyisihkan napas).

Tiap nagari di Minangkabau memiliki ciri tersendiri dalam bersaluang. Seperti Singgalang, Pariaman, Solok, Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauh. Saluang dengan ciri khas Singgalang diangggap cukup sulit dimainkan. Sedangkan ciri khas yang paling sedih bunyinya adalah Ratok Solok dari daerah Solok.

Konon ceritanya, para pemain saluang, memiliki mantera tersendiri yang berguna untuk menghipnotis penontonnya. Mantera itu, dinamakan Pitunang Nabi Dawud.

Isi dari Pitunang Nabi Dawud itu, kira sebagai berikut

Ambo malapehan pitunang Nabi Dawud

Buruang tabang tatagu-tagun

Aia mailia tahanti-hanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun