Mohon tunggu...
Sholihah Hadi Isyrin
Sholihah Hadi Isyrin Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

kristalisasi keringat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bimbingan dan Konseling di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

12 Desember 2022   21:51 Diperbarui: 12 Desember 2022   22:01 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan zaman merupakan sesuatu yang tidak dapat dhalangi. Kita sama-sama memaklumi bahwa akan selalu ada perubahan dalam setiap masa baik perubahan menuju kea rah yang lebih baik maupun lebih buruk. Sebagai seorang insan Indonesia yang berpancasila, tentunya kita harus bersikap terbuka atas segala perubahan tersebut. Terbuka dalam artian tidak menutup diri seperti katak dalam tempurung, melainkan bersedia membuka pikiran dan menerima berbagai perubahan yang terjadi dengan pemikiran cermat serta kritis. Sikap terbuka tersebut harus diiringi dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni agar tidak terjadi kecanggungan di dalam masyarakat. Pengembangan tersebut diantaranya melalui pendidikan.

            Pendidikan harus dapat reaktif dan adaptif atas segala perubahan yang ada. Pendidikan sebagai sebuah upaya mewujudkan perubahan positif pada individu harus bisa mewujudkan SDM yang mumpuni agar bisa beradaptasi dan ikut bersaing dalam kancah nasional maupun internasional. Peningkatan kualitas SDM memegang peranan penting apakah suatu bangsa dapat bertahan atau tidak ditengah gempuran perubahan zaman. Pada saat ini kita telah memasuki era revolusi industry 4.0. revolusi industry 4.0 merupakan sebuah lompatan besar yang ditandai dengan pemanfaatan berbagai teknologi informasi di berbagai bidang industry sehingga menimbulkan sebuah kebiasaan baru yaitu bisnis berbasis digital. Menurut Satria (2020) terdapat 5 arah kehidupan pada revolusi industri 4.0, yaitu perubahan teknologi yang mempengaruhi perubahan pola pikir, perubahan pekerjaan dan profesi, perubahan peta kompetisi, perubahan perilaku dan pola hidup, perubahan skill baru. Selain memasuki era revolusi industry 4.0, kita sekarang juga memasuki era society 5.0.

            Society 5.0 adalah sebuah gagasan yang pertama disampaikan oleh Jepang dimana menghubungkan manusia dan teknologi sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (Sugiono, 2020). Kita maklumi bahwa pada masa kini hampir setiap kehidupan manusia di bidang apapun didukung atau disokong oleh teknologi. Termasuk diantaranya bidang pendidikan dimana revolusi industri 4.0 dan era society 5.0 membawa pengaruh secara tidak langsung pada berbagai bidang profesi, termasuk bidang bimbingan konseling. Bimbingan konseling merupakan sebuah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan dari manusia, untuk manusia dan oleh manusia. Dari manusia artinya pelayanan bimbingan konseling dilaksanakan berdasarkan makna hadirnya manusia bersama dengan seluruh dimensi kemanusiaanya. Untuk manusia artinya pelayanan bimbingan konseling dilaksanakan untuk dapat mencapai tujuan-tujuan yang agung, mulia serta positif untuk kelangsungan hidup manusia, yaitu menjadi manusia seutuhnya baik individual maupun dalam kelompok. Oleh manusia artinya pelaksana pelayanan bimbingan konseling merupakan manusia dengan segenap derajat, martabat dan karakteristiknya masing-masing.

Pelayanan bimbingan dan konseling yang sebagaimana disampaikan sebelumnya dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal dengan memanfaatkan berbagai sarana dan prasarana pendukung yang ada secara efektif dan efisien berdasarkan norma-norma dan aturan yang berlaku. Pelayanan bimbingan dan konseling memungkinkan peserta didik untuk bisa mengetahui dirinya serta sadar atas dirinya sendiri, juga mengenal dan menerima lingkungannya secara positif dan dinamis, dan bisa memutuskan, mengarahkan serta mengaktualisasi diri dengan efektif dan produktif sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Pelayanan bimbingan konseling memainkan peran yang sangat strategis dalam menghadirkan kesadaran pada setiap individu atas karakteristiknya, minat-bakat, serta potensi yang ada pada dirinya dalam mengembangkan pilihan hidup yang akan diambil yang mengarah pada kebutuhan atas era revolusi industry 4.0 dan era society 5.0. Dengan dukungan professional melalui pelayanan bimbingan konseling, peserta didik bisa lebih mematangkan karirnya serta bisa memutuskan secara tepat apa yang akan dijalaninya dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Bimbingan  dan konseling karir yang siap menerima era revolusi industry 4.0 dan era society 5.0 mengarah pada konteks kecakapan hidup.

Fauziah dkk (2022) menjelaskan materi yang disampaikan pada bimbingan konseling karir perlu dikembangkan untuk memasuki era society 5.0 ini seperti keterkaitan skill yang perlu dikembangkan yaitu:

  • Pemikiran yang bisa menganalisis secara tepat dan menghadirkan berbagai inovasi
  • Kegiatan beajar mengajar yang tidak lagi berpusat pada guru dengan menggunakan strategi pembelajaran yang beragam
  • Memecahkan masalah yang kompleks,
  • Berpikir secara kritis,
  • Mempunyai identitas sebagai insan yang kreatif dan mempunyai inisiatif tinggi yang disertai orisinalitas,
  • Memiliki kepemimpinan dan kepekaan atas fenomena sosial,
  • Menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi terkini secara lugas,
  • Desain dan pemrograman teknologi,
  • Resistensi, tidak mudah stres, dan tidak kaku, dan
  • Memiliki penalaran, pemecahan masalah, dan gagasan.

Materi yang disampaikan diatas dapat pula meyiapkan peserta didik untuk memasuki era revolusi industry 4.0. Untuk dapat menyampaikan layanan bimbingan konseling seperti diatas, maka guru bimbingan dan konseling yang profesional harus selalu mengikuti perkembangan informasi serta arus perubahan zaman dan terus mengembangkan keterampilan dan kompetensi diri yang disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat serta bisa memenuhi tantangan zaman. Tantangan global di abad 21 akan membawa pengaruh pada bagaimana rupa pelayanan bimbingan dan konseling di Indonesia. Memasuki abad 21 guru bimbingan dan konseling harus bisa mengatasi dan menghadapi setiap tantangan yang hadir dengan komitmen untuk belajar sepanjang hayat dan terus mengembangkan potesi dan keterampilan diri. Guru bimbingan dan konseling mesti memiliki komitmen dan kreativitas agar bisa merubah tantangan yang hadir menjadi peluang dengan terus berlatih mengembangkan diri serta mempelajari keterampilan baru yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan peserta didik di masa kini.

Daftar Pustaka:

Satria, Arif. (2020). Strategi Perguruan Tinggi Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Makalah. disampaikan pada Mimbar Ilmiah Universitas Negeri Surabaya,14 Februari 2020.

Sugiono, S. (2020). Industri Konten Digital dalam Perspektif Society 5.0 Digital Content Industry in Society 5.0 Perspective. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Komunikasi, 22(2), 175--191. Retrieved from http://dx.doi.org/10.33164/iptekkom.22.2.2020.175-191

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun