Mohon tunggu...
Isyfi HajirohMaulidah
Isyfi HajirohMaulidah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Menulis adalah karya terbaik agar hidup lebih berharga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kenangan 1.860 Seconds bersama KKM

21 April 2022   06:18 Diperbarui: 21 April 2022   07:28 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Nama saya adalah Isyfi Hajiroh Maulidah, saya adalah salah satu mahasiswa yang sedang merasakan bagian yang bisa dikatakan paling seru dalam proses perkuliahan yaitu Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM). 

Saya dari fakultas ekonomi dan mengambil program studi Perbankan Syari’ah di Uin Maulana Malik Ibrahim MalangNama saya adalah Isyfi Hajiroh Maulidah, saya adalah salah satu mahasiswa yang sedang merasakan bagian yang bisa dikatakan paling seru dalam proses perkuliahan yaitu Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM). Saya dari fakultas ekonomi dan mengambil program studi Perbankan Syari’ah di Uin Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kisah ini dimulai dari detik pertama, ketika kami memulai sebuah perkenalan. Dipertemukan dalam satu titik yang sama, Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang bertempat di Desa Pohgedang Kecamatan Pasrepan. 

Kala itu kami tak sengaja tiba-tiba menjadi sebuah kelompok menjadi satu. Pertemuan pertama kami saling mengenal dan saling sapa bertempat disebuah gubug kecil yang unik. Akhirnya kami pun bersama sama membentuk sebuah nama kelompok dan juga pembagian tugas untuk persiapan  KKM.

Pada tanggal 25 Desember 2021, dengan banyak pertimbangan kami memutuskan untuk survey di tempat selain yang berada di Malang, akhirnya salah satu dari kami memutuskan untuk survey di salah satu tempat tinggal teman kami di pasuruan, tepatnya di desa Pohgedang Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan. 

Sesampai di lokasi KKM kami pun disambut hangat oleh bapak kepala desa, beliau adalah kepala desa yang amanah juga bijaksana, karena beliau telah di amanahi menjabat selama 2 periode berturut-turut dan kini akan berjalan 3 periode. 

Beliau adalah Bapak Misroji. Alhamdulillah kami pun disetujui dan KKM kami akan bertempat  di desa Pohgedang Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan.

Dengan niat yang tulus dan mengucap bismillah, pada tanggal 26 Desember 2021 kami semua berbondong-bondong mengemas barang untuk menuju tempat KKM kami dengan menggunakan travel berwarna merah yang nyaman sekali. 

Sesampai di lokasi KKM tepatnya di desa Pohgedang, kami disambut dengan turunnya hujan yang sangat lebat. Mungkin itu pertanda bahwa alam juga merestui kita untuk tinggal didesa Pohgedang ehehe..

Desa Pohgedang adalah desa yang terletak di kecamatan pasrepan kabupaten pasuruan provinsi jawa timur. Di desa Pohgedang ini terdapat 4 dusun yakni dusun pijeng, pohduyung, talang, dan krajan. Juga ada beberapa pedukuan didalamnya.

Tepat ditanggal 27 Desember 2021, kami melaksanakan Pembukaan KKM-DR yang bertempat di Pendopo balai desa Pohgedang. Yang dihadiri oleh beberapa perangkat desa juga perwakilan DPL kami. Acara itu berjalan dengan meriah di iringi dengan pemotongan pita dan pelepasan balon. Seiring waktu berputar kami sudah memulai rapat proker untuk agenda atau kegiatan yang akan kita laksanakan, mulai dari kegiatan sosial, keagamaan, perekonomian, pendidikan, kesehatan dan dokumentasi.

Di hari  pertama setelah pembukaan KKM, kami belum melakukan kegiatan/pengabdian karena memang salah satu program kerja (proker) kami ditujukan ke sekolah-sekolah yang kebetulan pada minggu itu masih suasana libur sekolah akhir semester, namun kita bisa melaksanakannya di lembaga Madin yang kebetulan disana tidak libur meski akhir tahun. 

Karena lembaga Madin yang berada di daerah Pohgedang cukup banyak, kami memilih beberapa yang bisa kami jangkau untuk pengabdian kami. Sehingga kami memilih 7 lembaga yang dijadikan tempat pengabdian.

Tak lupa pula kami ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang ada di desa Pohgedang. Di hari pertama saat ikut acara muslimatan didusun pijeng kami ditemani dengan ibu kepala desa dan ibu kader desa. 

Dusun pijeng ini adalah dusun paling atas didesa Pohgedang. Kami mengendarai mobil ambulance milik desa. Awalnya teman teman cewek ragu untuk naik, karena mobil ambulance itu taulah ya hehehe..tapi karena kami bersama sama akhirnya kami berani.

Sesampainya di lokasi kami sangat senang, karena warga di sana dengan baik menyambut kami. Mereka sangat antusias untuk mendengarkan apa yang akan kami sampaikan di acara tersebut, lantunan bacaan Diba’ mulai di dendangkan.

Di minggu-minggu berikutnya, kami mulai menjalankan proker-proker kami, satu per satu terlaksana, mulai dari proker kegiatan sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, keagamaan dan juga dokumentasi.

Banyak hal yang saya dapatkan selama 1 bulan menjalani KKM. Salah satu pelajaran pertama yang saya dapat yaitu bahwa, tidak semua ilmu itu tentang materi atau teori terkadang ilmu itu juga berasal dari sebuah pengalaman. Tidak melulu orang yang duduk dibangku sekolah saja yang bisa menimba ilmu, karena ilmu itu bisa kita dapatkan di mana mana. 

Jadi dimanapun kita berada pasti ada unsur ilmu didalamnya. Ini menjadi pelajaran penting yang perlu direnungi. Pelajaran yang saya dapat tersebut mendukung sebuah pernyataan bahwa “1000 teori sama dengan satu pengalaman” atau dengan kata lain pengalaman lebih penting dari sekedar teori.

Banyak pula hal hal  yang saya temukan dari pengalaman KKM. Tentang saling mengerti satu sama lain, yang pasti ego satu sama lain juga tak sama. Saling memahami karakter dan watak sesama. Karena hal tersebut akan menimbulkan kelompok yang harmonis nyaman dan tempat untuk kembali pulang disaat payahnya dengan kegiatan yang ada. Mengetahui sedikit banyaknya tentang mereka dan menceritakan apa yang ada pada saya. 

Kami melakukan aktivitas bersama tanpa memandang perbedaan hingga tiba dalam suatu pemahaman bahwa semua kemajemukan ini sudah diatur sedemikian rupa oleh Sang Pencipta agar kita dapat belajar satu sama lain. 

Pemahaman bahwa tidak mungkin kemajemukan ini dihapuskan, karena apabila semuanya sama saja satu dengan yang lain, maka kata “Toleransi” tentunya tidak akan terdengar oleh kita, dan keindahan toleransi tidak akan pernah kita rasakan.

Disetiap waktu detiknya hari hari disaat KKM itu, memiliki arti yang satu persatu pun tidak bisa disebut. Momen momen yang indah yang sebelumnya saya tidak pernah mendapatkan itu, bersosial dengan masyarakat, mengayomi anak anak kecil, berdamai dengan alam sekitar. Semua itu tidak akan pernah terlupakan begitu saja. Semua elemen yang ada telah banyak memberi saya sebuah pelajaran yang berharga.

Hari pun mulai berganti seiring waktu berjalan. Kami semua mulai terasa nyaman dengan semua yang ada di Desa Pohgedang. Para masyarakat yang begitu antusias ,begitu peduli dengan kami. 

Tak lupa kepada bapak kepala Desa yang setiap malam selalu menjaga kami ditemani oleh bapak-bapak perangkat desa. Juga ada sosok yang paling sangat peduli kepada kami yaitu bapak Rt pak Ari.

Pak Ari adalah sosok yang sangat sederhana, beliau adalah salah satu perangkat desa yang rajin dan penuh semangat dalam menjalankan tugas nya. Tugas beliau adalah bagian mengontrol air di setiap dusun yang ada di desa Pohgedang. 

Beliau selalu siap siaga saat kami membutuhkan pertolongan, beliau juga selalu menanyakan kabar kami dengan dipanggil satu satu. Beliau paling hafal dengan kami semua. Terima kasih pak Ari, semoga sehat selalu.

Hari-hari itu kami lewati secara bersama, lelah, letih, bingung, merintih sakit, bahagia kita rasakan semua itu bersama. Disetiap pertemuan itu pasti ada kata perpisahan didalamnya. 

Waktu pun cepat berlalu. Setiap detik yang kami lalui bersama, setiap kisah suka duka yang kami lalui akan menjadi sebuah kenangan yang sangat indah. Perkenalan itu menjadi sebuah awal kenangan kami dan perpisahan ini menjadi pelengkap kenangan yang telah kami ciptakan.

Detik detik di saat kami mulai harus meninggalkan tempat ini, kami seperti enggan untuk pergi. Rasa nyaman kami mulai terasa, rasa kekeluargaan itu mulai melekat. 

Andai waktu bisa di perpanjang kami masih ingin belajar bersama mereka. Orang orang hebat yang selalu membuat kami merasa nyaman. Mengajari tanpa harus menggurui, memberi arti tanpa harus melibatkan hati. Kisah singkat ini akan menjadi sebuah kenangan yang turut menghiasi setiap petualangan di kehidupan kami nanti.

Tanpa kami sadari, semua kisah itu , merangkaikan kami sebuah garis indah yaitu kenangan. Meskipun dalam proses perangkaian garis itu dihiasi oleh berbagai coretan zigzag problematika yang mungkin itu hanyalah sebuah masalah yang cukup dewasa untuk tidak terlalu mempermasalahkan itu dan menyelesaikannya dengan cara damai hati.

Suatu saat nanti, akan tiba saatnya, yang mana kami semua saling merindukan suasana itu, suasana dimana kekonyolan yang terjadi, suara gitar yang merdu, lampu yang meredup mati dan kembali hidup dan suka duka yang kami tuangkan bersama. 

Terima kasih teman-teman karena telah menjadi bagian dari kisah terindah itu, yang akan menjadi sebuah pengalaman hidup. Semoga, semua kenangan yang kita ciptakan bersama itu tetap ada untuk selamanya. 

Berharap, esok lusa kita bisa berkumpul bersama dan mengenang 31 hari yang kita habiskan di sebuah pertemuan Kuliah Kerja Mahasiswa di Desa Pohgedang Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. 

Kenangan kilat yang dirasakan bersama 13 orang yang begitu menyenangkan. Sampai jumpa dilain waktu dengan kenangan yang baru, terima kasih. Begitulah kisahnya 1.860 detik kita lalui bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun