Mohon tunggu...
Isyatul Izzah
Isyatul Izzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - jadilah diri sendiri

jadilah manusia yang memanusiakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pengelolaan Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusi

29 Juni 2021   09:54 Diperbarui: 29 Juni 2021   10:15 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus (dulu di sebut sebagai anak luar biasa) didefinisikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara sempurna (Hallahan dan Kauffman, 2003: 12). Anak-anak berkebutuhan khusus ini tidak memiliki ciri-ciri perkembangan psikis ataupun fisik dengan rata-rata anak seusianya. Namun meskipun berbeda, ada juga anak-anak berkebutuhan khusus menunjukan ketidak mampuan emosi, mental, atau fisiknya pada lingkungan sosial.

Anak-Anak berkebutuhan khusus kerap kali kurang tangkas dan keseimbangan dalam perihal Gerak Motorik Kasar, sedangkan dalam Gerak Motorik Halus. Anak-anak berkebutuhan khusus kerap kurang terampil dan terkordinir dalam melaksanakan salah satu tugas. Ada beberapa jenis penanganan anak berkebutuhan khusus yang bisa dipraktikan baik pihak orang tua maupun pihak-pihak lainnya agar anak berkebutuhan khusus ini dapat mengembangkan kemampuannya dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sosial di sekitarnya. Dua metode pembelajaran yang khusus diberikan pada anak berkebutuhan khusus ini adalah metode pembelajaran dengan berbagai aktivitas berat (untuk membantu mengoptimalkan kemampuan anak dan perilaku anak) dan bekali anak berkebutuhan khusus dengan teknologi informasi dan keterampilan.

pengertian perilaku menurut para ahli :

Menurut Notoatmojo (2010), Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman dan interaksi manusia dengan lingkungan yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku merupakan respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.

Menurut Oktaviana (2015), Perilaku yaitu manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dapat dirasakan sampai yang paling tidak dapat dirasakan.

Sedangkan menurut Wawan (2011),  Perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi, serta tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku manusia merupakan sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan genetika.

Prinsip-prinsip dasar perilaku :

Deskripsi perilaku manusia menurut Freud mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut, yaitu :

  • Prinsip Kesenangan (Pleasure Principle)

Setiap perbuatan didasari oleh keinginan untuk mencari kesenangan tanpa rasa sakit/luka.

  • Prinsip Realitas (Reality Principle)

Berikutnya bahwa manusia dalam hidup tidak hanya untuk mencari kesenangan tetapi juga dibatasi oleh kenyataan dari dalam ataupun dari luar (lingkungan).

  • Prinsip Pengurangan Tekanan (Tension Reduction Principle)

Masih ada hubungan dengan 2 prinsip sebelumnya, manusia cenderung untk menghindari adanya tekanan.

  • Prinsip Polaritas atau Dualitas

Semua dalam hidup ini dibedakan menjadi dua karakteristik seperti contohnya berikut, baik-buruk, benar-salah, hidup-mati, positif-negatif.

  • Prinsip Dorongan Pengulangan (Compulsion Repetition Principle)

Manusia cenderung mengikuti kegiatan yang membawanya kepada keberhasilan.

Modifikasi perilaku :

Modifikasi perilaku merupakan penerapan teori belajar operant conditioning untuk mengubah perilaku. Operan conditioning ditemukan oleh B.F Skinner yang mengacu pada hubungan antara lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang spesifik. Asumsi yang berkaitan dengan modifikasi perilaku antara lain seperti berikut :

  • Perilaku merupakan sesuatu yang dipelajari.
  • Perilaku tidak permanen namun dapat dilatih, diajarkan dan dirubah atau dimodifikasi.
  • Sebagian besar perilaku merupakan hasil dari rangsangan tertentu, misalnya saat ada nyamuk menggigit maka orang akan tergerak untuk memukulnya. Perilaku tidak terjadi secara acak, tetapi karena stimulus.
  • Program pengelolaan perilaku seharusnya spesifik untuk setiap perilaku yang akan dimodifikasi.
  • Program pengelolaan perilaku harus difokuskan pada lingkungan anak, bukan pada hanya anak.

Tahap awal dalam modifikasi perilaku adalah memahami perilaku bermasalah. Perilaku bermasalah dapat dipahami dari motif atau latar belakang perilaku bermasalah yang dilakukan.

Macam-macam teknik modifikasi perilaku Modifikasi perilaku memiliki beberapa macam prosedur dan prinsip yang dapat digunakan untuk penanganan perilaku. Penggunaan modifikasi perilaku dalam pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan behavioral. Model modifikasi perilaku antara lain:

  • Pengondisian Klasik

Esensi dari rekayasa pengondisian klasik ini adalah transfer kontrol perilaku reflek yang ada pada suatu stimulus ke stimulus lain.

  • Pengondisian Operan

Pengondisian operan merupakan hasil pemikiran dari B.F. Skinner. Pengondisian ini berdalil bahwa konsekuensi-konsekuensi dari suatu perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku tersebut akan diulangi lagi.

         Jadi pada intinya Pengelolaan merupakan suatu kegiatan penyelenggaraan atau pengurusan dalam suatu hal, agar hal tersebut dapat berjalan dengan baik, lancar, efektif dan efesien. Dan perilaku merupakan tindakan yang dilakukan seseorang dengan cara tertentu. Sedangkan anak berkebutuhan khusus merupak anak-anak yang mengalami keterbatasan dalam proses pembelajaran di kelas reguler. Jadi, pengelolaan perilaku anak berkebutuhan khusus adalah suatu kegiatan penyelenggara atau pengurusan perilaku anak berkebutuhan khusus dalam kelas reguler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun