Ketiga, sistem peradilan yang lemah juga menjadi kendala dalam memberantas korupsi. Proses hukum yang panjang, pemidanaan yang tidak memadai, serta pemulihan aset yang tidak optimal mengurangi efektivitas upaya pemberantasan korupsi. Data dari Laporan Tahunan KPK menunjukkan bahwa proses hukum yang berlarut-larut dan kurangnya pemidanaan terhadap kasus korupsi yang ada menimbulkan ketidakpastian hukum dan memberikan ruang bagi terjadinya impunitas.
Dalam membahas mengapa lembaga pemberantasan korupsi di Indonesia, seperti KPK, tidak mampu membasmi korupsi dengan efektif, dapat disimpulkan bahwa interferensi politik, keterbatasan sumber daya, dan sistem peradilan yang lemah menjadi permasalahan krusial yang dihadapi oleh KPK. Membahas permasalahan ini penting dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat, memperkuat lembaga pemberantasan korupsi, dan menghasilkan solusi yang tepat dalam upaya memberantas korupsi secara menyeluruh di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama yang kuat antara pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga pemberantasan korupsi untuk mengatasi kendala-kendala ini dan membangun negara yang bebas dari korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H