Mohon tunggu...
Isyah Sufiyah
Isyah Sufiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Hobi saya melukis dan memiliki ketertarikan dalam dunia konten dengan kepribadian hangat serta penuh semangat dalam berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Moral Anak Usia Dini dalam Pendekatan Teori dan Islam

3 Desember 2024   12:49 Diperbarui: 3 Desember 2024   13:11 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     >Pendahuluan.

        Anak usia dini berada pada tahap kritis dalam perkembangan moral yang membentuk karakter dan nilai-nilai mereka di masa depan. Namun, berbagai tantangan sering muncul, seperti kecenderungan perilaku agresif, kurangnya empati, dan kebiasaan berbohong. 

Data dari survei Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa 30% anak usia dini mengalami kesulitan dalam pengembangan nilai moral dasar seperti kejujuran dan tanggung jawab. Dengan memahami tantangan ini, penting untuk mengeksplorasi solusi berdasarkan teori perkembangan moral dan perspektif Islam agar pengasuhan dan pendidikan anak usia dini dapat lebih efektif.

     >Deskripsi Realitas Sosial.

        Contoh nyata adalah kasus seorang anak bernama Hana (5 tahun) yang sering mengambil mainan temannya tanpa izin di sekolah. Ketika ditanya oleh gurunya, Hana cenderung menyangkal. Wawancara dengan orang tua Hana mengungkapkan bahwa anak tersebut sering melihat orang dewasa di sekitarnya melakukan tindakan serupa tanpa konsekuensi. 

Di sisi lain, seorang anak yang bernama Azizie tidak berani melakukan hal itu karena tidak mecerminkan sikap terpuji karena orang tuanya di rumah mengajarkan hal-hal yang positif agar tidak di tiru oleh anaknya , sekolah memiliki program pembelajaran moral yang sistematis. Sebagai perbandingan, beberapa sekolah di kota lain telah mengadopsi pendekatan bermain peran untuk mengajarkan nilai kejujuran dan berhasil mengurangi perilaku serupa.

     >Analisis Teori.

       Menurut teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg, anak usia dini berada pada tahap prakonvensional, di mana perilaku mereka dipengaruhi oleh hukuman dan hadiah. Mereka belum memahami moralitas sebagai nilai intrinsik. 

Namun, teori ini dapat dilengkapi dengan perspektif Islam. Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman, "Dan hendaklah kalian saling membantu dalam kebajikan dan takwa" (QS. Al-Maidah: 2). Ayat ini menekankan pentingnya mengajarkan nilai moral melalui teladan yang baik dan bimbingan. Selain itu, Imam Al-Ghazali menekankan bahwa pembentukan akhlak mulia harus dimulai sejak usia dini melalui pengulangan, contoh, dan pembiasaan.

(gambar anak sedang belajar mengaji sumber gambar: www.depokpos.com)
(gambar anak sedang belajar mengaji sumber gambar: www.depokpos.com)

     >Solusi Aplikatif.

Pendekatan aplikatif dapat dilakukan dengan metode berikut:

1. Bermain peran: Anak-anak diajak mempraktikkan situasi moral, seperti "Bagaimana cara meminjam mainan dengan sopan."

2. Penggunaan cerita: Cerita-cerita dengan pesan moral dari Al-Quran atau hadits membantu anak memahami konsekuensi tindakan mereka.

3. Kolaborasi sekolah dan orang tua: Membuat program harian yang melibatkan refleksi nilai moral. Contohnya, guru dan orang tua dapat menanyakan, "Apa tindakan baik yang kamu lakukan hari ini?"

4. Lingkungan positif: Sekolah dan rumah harus menjadi tempat yang mencerminkan nilai-nilai Islam secara konsisten.

     >Kesimpulan.

Membangun moral anak usia dini adalah tugas bersama antara orang tua, guru, dan masyarakat. Dengan memadukan teori perkembangan moral modern dan prinsip Islam, pendekatan ini tidak hanya menyelesaikan tantangan saat ini, tetapi juga membangun generasi masa depan yang berakhlak mulia. Visi jangka panjangnya adalah menciptakan sistem pendidikan yang menjadikan nilai-nilai moral sebagai fondasi utama dalam pembentukan karakter anak.

#Ajakan ini mengingatkan kita semua untuk terus memperhatikan aspek moralitas anak sejak dini, karena mereka adalah aset berharga bagi masa depan bangsa dan agama.#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun