Sadar betapa pelik rindu yang saling berbenturan,Â
ketika pilihan enggan memberi jalan pulang.
perasaan itu kadang semakin menggebu menusuk diqalbu,
sementara jiwa jarang mengakui tentang arti sebuah luka.
jauh sebelum rindu mengetukÂ
aku sudah menyiapkan rintih rasa yang tertusuk,
menjeda cerita untuk mengatasi rambu-rambu tajamÂ
untuk sekedar tahu bahwa keadaan semakin kelam.
tidak menangisi rindu ituÂ
tidak pula menyesali,
keadan memang menguji nyaliÂ