Mohon tunggu...
Ismail Wekke
Ismail Wekke Mohon Tunggu... Dosen - Warga Kota Sorong, Papua Barat

Membaca dengan bertualang untuk belajar mencintai Indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PAM dan PAPTI Adakan Workshop di Papua Barat

7 Mei 2017   18:56 Diperbarui: 7 Mei 2017   19:06 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua Umum Perhimpunan Alumni Malaysia (PAM) dan Persatuan Alumni Pendidikan Tinggi Indonesia (PAPTI) bersama-sama melaksanakan workshop di Papua Barat. Selama empat hari, kedua organisasi alumni perguruan tinggi Indonesia dan Malaysia menyatu dalam perhelatan acara yang berlangsung di Raja Ampat dan Sorong. Dimulai 30 April sampai dengan 3 Mei, 2017 

Acara dimulai dengan mengunjungi destinasi wisata di Raja Ampat. Selanjutnya, mengadakan pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Pariwisata di kompleks perkantoran pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Waisai. Dalam pertemuan tersebut dilaksanakan diskusi untuk menemukan format kerjasama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan Malaysia. Kepala Dinas Pendidikan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat menegaskan bahwa dalam perencanaan yang akan datang, salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pengusulan Raja Ampat sebagai bagian dari Geopark.

Untuk itu, Ismail Suardi Wekke, Ph.D., salah satu alumni Universiti Kebangsaan Malaysia menyatakan bahwa Prof. Ibrahim Komoo, salah satu guru besar di Universiti Kebangsaan Malaysia memiliki kepakaran dalam persoalan geopark. Dengan demikian, kepakaran yang dikuasai dosen-dosen di Universiti Kebangsaan Malaysia dapat dikerjasamakan dengan pemerintah kabupaten Raja Ampat.

Selanjutnya, pada hari terakhir sebagai rangkaian acara dilaksanakan workshop perdamaian dan pembangunan bertempat di STAIN Sorong. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Syamsir Abduh menjadi nara sumber untuk memaparkan bagaimana kondisi energi nasional dalam rangka mempertahankan kedaulatan bangsa pada persoalan energi. Dalam workshop dibahas pula mengenai kemungkinan-kemungkinan untuk pengembangan energi terbarukan.

Sabela Gayo, Ph.D. Ketua Umum PAM menutup acara tersebut dengan menyatakan komitmen PAM untuk senantiasa menjadi bagian dari menjaga perdamaian yang sudah ada di Tanah Papua. Sehingga ke depan PAM akan terlibat secara aktif dalam melakukan pemberdayaan dan juga peningkatan indeks pembangunan manusia di Tanah Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun