Mohon tunggu...
Ismail Wekke
Ismail Wekke Mohon Tunggu... Dosen - Warga Kota Sorong, Papua Barat

Membaca dengan bertualang untuk belajar mencintai Indonesia...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wonderful Indonesia: Raja Ampat, Sasi, dan Keramahtamahan Papua

27 Agustus 2014   19:49 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_355538" align="aligncenter" width="512" caption="sore di Waigeo"][/caption]

Kota Sorong merupakan pintu ke Raja Ampat. Baik dengan penerbangan maupun menggunakan kapal yang dioperasikan perusahaan Pelni. Bandar udara Deo dan Pelabuhan Yos Sudarso keduanya merupakan fasilitas berskala nasional yang menjadi pangkalan awal sebelum menuju ke tujuan selanjutnya. Jadwal pesawat mencapai tujuh kali penerbangan dengan kota tujuan seperti Makassar, Manokwari, Timika, Manado, dan Ambon. Sementara kapal menghubungkan Sorong dengan daerah seperti Manokwari, Fak-fak, Dobo, Kaimana, dan Nabire.

[caption id="attachment_355546" align="aligncenter" width="512" caption="sudut Teluk Kabui"]

14091181531052482524
14091181531052482524
[/caption]

Dengan kondisi seperti ini, menuju ke Raja Ampat dapat ditempuh dari segala penjuru Papua dan juga dari arah barat. Beragam pilihan sarana transportasi dapat digunakan. Termasuk harga yang relatif murah dan terjangkau. Dari layanan ekonomi sampai pada fasilitas ekslusif dan eksekutif.

Menggunakan ferry dari pelabuhan Kota Sorong menuju Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat tidak lebih dari dua jam. Jikalau angin dan ombak tidak bersamaan, perjalanan bisa saja ditempuh dalam satu jam tiga puluh menit. Jadwal ferry secara reguler yang sudah terjadwal disertai dengan ketepatan waktu keberangkatan menjadi pilihan bagi penduduk dan wisatawan yang akan berkunjung ke Raja Ampat lebih memilih menggunakan pilihan transportasi ini.

[caption id="attachment_355544" align="aligncenter" width="512" caption="sudut pelabuhan"]

1409117905110969531
1409117905110969531
[/caption]

Berangkat setiap hari pukul 14.00 dari Sorong ke Waisai. Begitu pula sebaliknya. Sementara hari-hari tertentu, seperti Jumat dan Senin, ada juga kapal yang beroperasi pada pukul 09.00. Ferry yang dipergunakan sama dengan standar ferry yang beoperasi antara Batam dengan Singapura. Kenyamanan dan keselamatan menjadi dua hal utama yang diperhatikan oleh para perusahaan operator ferry.

[caption id="attachment_355540" align="aligncenter" width="512" caption="kemegahan MTQ tingkat Papua Barat"]

1409117267498263823
1409117267498263823
[/caption]

Sepanjang tahun ini sejak Januari, Raja Ampat sudah berbenah diri. Dimulai dari perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Papua Barat. Saat itu acara tingkat provinsi ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, didampingi Wakil Menteri Agama, Prof. DR. H. Nasaruddin Umar, M.A., sekaligus juga menjadi khatib pelaksanaan shalat Jumat.

Ketika memasuki bulan Agustus ini, perhelatan akbar dilaksanakan, Sail Raja Ampat. Puluhan ribu tamu baik wisatawan domestik maupun mancanegara tumpah ruah di Waisai dan pulau-pulau lainnya. Dengan adanya pelaksanaan sail yang tahun ini diselenggarakan di Raja Ampat mudah-mudahan dapat menjadi promosi tersendiri bagi keindahan alam Raja Ampat beserta seluruh atribut yang menyertainya.

Sasi: Adaptasi dan Kemajuan dengan Kearifan Lokal

[caption id="attachment_355547" align="aligncenter" width="512" caption="sejenak di tepi pantai"]

14091182231218393594
14091182231218393594
[/caption]

Nelayan mulai menggunakan bom ikan, akibatnya karang-karang hancur dan berantakan. Ikan semakin berkurang dari waktu ke waktu. Dalam kondisi seperti ini muncullah inisiatif untuk menguatkan kembali tatanan adat yang sudah mulai rapuh. Sasi, kearifan lokal untuk berpantang mengambil ikan di kawasan tertentu sampai diumumkan waktu yang tepat oleh pemuka adat. Bahkan kesepakatan adat seperti ini kemudian diformalkan dalam bentuk Peraturan Daerah (perda). Seiring dengan pembentukan daerah otonomi baru, Raja Ampat yang sebelumnya hanya distrik yang merupakan sebutan kecamatan dari Kabupaten Sorong.

[caption id="attachment_355548" align="aligncenter" width="512" caption="berteduh"]

1409118302240778905
1409118302240778905
[/caption]

Didukung oleh perda dan juga dengan pelatihan berkesinambungan bagi semua pihak. Anak sekolah, remaja, perempuan, tokoh masyarakat, dan semua komponen masyarakat dilibatkan dan dikutsertakan dalam sosialisasi yang berjenjang. Ini untuk memberikan pengetahuan dan juga keterampilan yang dibutuhkan dalam menjaga lingkungan. Termasuk menjaga sumber-sumber makanan ikan.

Semua rencana bukannya berjalan dengan lancar dan mulus. Tetap saja ada tantangan dari pihak-pihak tertentu terutama nelayan yang merasa sumber pendapatan mereka terancam. Mereka kemudian tidak memperdulikan apa yang menjadi kegusaran masyarakat dan pemerintah. Dengan pendekatan persuasif dan juga bantuan pihak keamanan nelayan yang tidak bisa diatur itu berkurang sedikit demi sedikit. Bahkan diantara mereka ada yang memerlukan perawatan di rumah sakit setelah tertembak dengan timah panas aparat kepolisian karena tidak mendengarkan peringatan awal. Sedikit demi sedikit, mereka berbalik arah dan mendukung apa yang menjadi keinginan masyarakat untuk turut menjaga lingkungan.

Dengan sasi ini, masyarakat hanya boleh menangkap ikan dengan peralatan yang sederhana. Tidak boleh menggunakan bahan yang merusak. Demikian pula ada waktu-waktu tertentu yang akan diumumkan berdasarkan kesepakatan adat masing-masing. Sehingga dengan perlakukan seperti ini, akan membendung kerusakan dan pengaruh negatif dari dampak yang ditimbulkan dari ketidaklestarian alam.

[caption id="attachment_355545" align="aligncenter" width="512" caption="memandang ke laut"]

14091179751153894204
14091179751153894204
[/caption]

Sepanjang pantai di pulau Waigeo menjadi bukti betapa dengan kearifan lokal ini memberikan sumbangsih bagi terjaganya segala sumber daya alam yang ada. Sementara itu, Pulau Arborek menjadi percontohan dari sekian banyak pengelolaan pulau yang berbasis pada kearifan lokal serta sinergitas semua unsur yang ada. Pelibatan lembaga swadaya masyarakat, aparat pemerintahan, pendidikan, biorakrat, dan warga secara bersama-sama membangun kesepahaman untuk pengelolaan laut yang lebih baik. Dampaknya, semua juga kembali ke masyarakat dengan ikan yang melimpah dan datangnya wisatawan untuk turut menikmati keindahan alam.

Keramahtamahan Papua

Papua sejatinya menyimpan keramahtamahan. Hanya media saja yang tidak menggambarkan itu dalam pelbagai liputan. Akibatnya, citra Papua kadang diasosiasikan dengan kekerasan dan ketertinggalan. Padahal, seorang anggota masyarakat adat tidak akan pernah berani untuk menebang pohon dimana dia tidak menjadi bagian hak ulayat tanah itu. Sehingga seorang anggota suku Kokoda yang tinggal di Kota Sorong lebih memilih untuk pulang ke Inawatan di Kabupaten Sorong Selatan demi mendapatkan sagu. Itu karena Kota Sorong merupakan area tanah yang dimiliki secara adat oleh suku Moi.

[caption id="attachment_355541" align="aligncenter" width="512" caption="menyambut tamu"]

1409117401346254944
1409117401346254944
[/caption]

Padahal perjalanan dari Sorong ke Inawatan memerlukan waktu berhari-hari. Kesediaan seperti ini, menunjukkan bagaimana masyarakat Papua yang senantiasa menjadikan adat sebagai pegangan, tradisi, dan jalan hidup. Termasuk dalam memperlakukan tamu. Letak Papua yang merupakan wilayah persinggahan memberikan kesempatan untuk interaksi dan perjumpaan dengan banyak kalangan. Akibatnya, mereka terbiasa menerima tamu dan selalu saja memperlakukan tamu itu dengan cara terbaik.

Setiap masyarakat adat selalu saja menjadikan tamu sebagai raja. Menempatkan mereka dalam pengamanan yang tertinggi. Tidak satupun tamu yang terbiar dan mengalami kemalangan. Sehingga dengan konflik dan keadaan genting seperti apapun itu, tidak pernah ada cerita seorang pendatang dalam hal ini tamu mengalami perlakukan kekerasan. Bahkan hal sekecil apapun itu seperti pencopetan. Beginilah cara mereka menerima tamu, menghargai, dan memberikan perlindungan.

[caption id="attachment_355542" align="aligncenter" width="512" caption="penyambutan di Waisai"]

14091176011469392362
14091176011469392362
[/caption]

Perjalanan Selanjutnya Kemana?

Dari Raja Ampat destinasi selanjutnya yang dapat dicapai terbuka pintu kemana saja. Dari Kota Sorong dapat menjelajah sampai ke pelosok Papua Barat. Tambrauw, Bintuni, dan Maybrat tidaklah kalah menariknya. Sementara Teminabuan juga menyimpan keelokan yang juga sangat alami dengan limpahan air segar yang mengalir dari sungai-sungai.

Tidaklah lengkap kalau hanya sampai di Raja Ampat. Keindahan pelosok Ayamaru dan Aifat memberi sebuah pengalaman baru yang tidak sebanding dengan daerah lain. Bahkan mungkin ini hanya satu-satunya yang ada di jagad raya ini.

[caption id="attachment_355543" align="aligncenter" width="512" caption="dasar laut"]

1409117723416470956
1409117723416470956
[/caption]

Menjelajahi Indonesia tak akan pernah habisnya. Untuk itu, tujuan-tujuan pilihan dapat dieskplorasi terlebih dahulu melalui web informasi pariwisata sehingga dapat menyesuaikan dengan minat masing-masing, salah satu sumber informasi dapat diakses melalui web Travel Indonesia dengan tautan di http://www.indonesia.travel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun