Mohon tunggu...
Iswara Rusniady
Iswara Rusniady Mohon Tunggu... Human Resources - Pustakawan

sekedar mencoba berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Tengah Covid-19?

17 Oktober 2020   17:42 Diperbarui: 27 Oktober 2020   17:08 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apalagi sekarang di tengah pademi covid 19 ini, hal ini merupakan suatu keniscayaan bahwa pustakawan dituntut inovatif dan kreatif menyuguhkan informasi ke masyarakat lewat online, karena pemustaka  sekarang kegiatan diluar ruangan dibatasi, yang banyak dilakukan bekerja dari rumah, belajar dari rumah. Untuk menunjang keperluan masyarakat tersebut, tentu para pustakawan, harus bisa mencari strategi untuk meningkatkan keterpakaian informasi yang ada diperpustakaannya melalui pemanfaatan teknologi informasi secara maksimal.

Di era pademi covid-19 ini, pustakawan dan perpustakaannya dituntut bertransformasi dalam layanannya. Kalau saja tidak bisa dilakukan para pustakawan, tentu saja kiprah dan peran perpustakaan bisa dipertanyakan.  Masihkah keberadaan dan peran  perpustakaan relevan ketika banyak aktivitas belajar masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa  banyak dilakukan di rumah?

Apabila pustakawan dan Perpustakaan ditengah pademi tidak inovatif dan kreatif, tentu saja akan menyebabkan perpustakaan tidak akan dapat berfungsi sebagai sarana penunjang mencerdaskan bangsa atau sarana penunjang belajar para pelajar dan mahasiswa yang saat ini banyak dilakukan dirumah. Karena itulah usahakan ketika pademi ini perpustakaan jangan sampai kolaps atau tidak ada aktifitas layanan. Walaupun dimasa pademi ini aktivitas kunjungan pemustaka langsung ke perpustakaan dibatasi, seperti di Perpustakaan Nasional hanya menerima kunjungan sehari paling banyak 500 orang sehari, hal itu dilakukan untuk mencegah klaster penyebaran virus di perpustakaan.

Bahkan banyak perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan sekolah tidak ada yang buka selama pademi ini, akibat aktivitas pembelajaran banyak dilakukan dirumah, sehingga tidak menerima kunjungan para mahasiswa dan pelajarnya, tetapi ada beberapa perpustakaan perguruan tinggi yang bagus telah menerapkan layanan perpustakaannya secara online.

Tentu  pandemi ini karena ada pembatasan sosial merupakan hambatan para pustakawan untuk meningkatkan peran dan fungsinya secara baik, tetapi sebenarnya itu merupakan tantangan bagaimana agar para pustakawan inovatif dan tetap kreatif menyajikan  layanannya agar perpustakaan itu tetap berfungsi dan bisa diakses pengguna perpustakaan dari rumah.

Seperti di sini penulis akan mencoba memberikan contoh layanan Perpustakaan Nasional, yang dapat diakses masyarakat seperti layanan; ISBN (internasional standard  book Number), OPAC Perpusnas, IOS (Indonesia one search), Keanggotaan Online, IPusnas,  E-Res (koleksi digital berlangganan).

Nah, beberapa layanan online tersebut, itu merupakan suatu bukti adanya inovatif dan kreatifitas pustakawan dalam menyajikan layanan kepada masayarakat, hal ini sangat bermanfaat sekali ketika kita sekarang banyak melakukan kegiatan dan belajar dari rumah untuk akses informasi yang tersedia tersebut.

Layanan ISBN, bagi masyarakat penerbit, yang mau menerbitkan buku dan memerlukan penomoran ISBN, bisa dilakukan dari rumah secara online tidak perlu datang ke perpustakaan, layanan Opac Perpusnas, Jika masyarakat ingin mengetahui judul buku atau pengarang buku tertentu yang ada di Perpusnas tinggal mengklik Opac Perpusnas, begitu juga apabila masyarakat yang ingin menjadi anggota perpustakaan nasional, tidak mesti datang ke perpustakaan, tetapi cukup mendaftar dari rumah secara online, Nah, bagi yang telah jadi anggota Perpustakaan, dapat juga memanfaatkan IPusnas, yaitu membaca buku-buku digital yang dimiliki perpusnas, terdapat ribuan buku yang dapat diakses dan dibaca melalui Handphone atau smartphone. Bagi yang sudah menjadi anggota, dapat memanfaatkan e-resource yang disediakan perpustakaan nasional.

Selain itu juga para pustakawan perpustakaan telah melakukan transformasi layanan inforamasinya dengan memanfaatkan face book perpusnas, twitter perpusnas, youtube perpusnas dan berbagai media dan aplikasi lainnya. Hal-hal seperti tersebut  merupakan upaya para pustakawan terus berinovatif dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun