Mohon tunggu...
agus iswanto
agus iswanto Mohon Tunggu... -

GARUDA DI PECISKU. MERAH PUTIH DI DADAKU

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Burung Garuda Bertarung Melawan Buaya PKI

13 Juni 2014   20:21 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:53 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung Garuga Bertarung Melawan Buaya PKI

Oleh : Agus Iswanto. Baran Nguter Sukoharjo Solo Jawa Tengah

MONUMEN PANCASILA SAKTI LUBANG BUAYA JAKARTA

Monumen Pancasila Sakti (MPS), adalah salah satu obyek wisata  sejarah yang ada di Jakarta. Difinisi Monumen menurut Kamus Bahasa Indonesia Balai Pustaka adalah tugu peringatan atau batu/bangunan yang tinggi menjulang keatas. Sehingga Monumen Pancasila Sakti berarti tugu peringatan memperingati kesaktian Pancasila dan mengenang, menghormati, serta menghargai jasa-jasa Pahlawan Revolusi. Nama Monumen Pancasila Sakti, sebelumnya adalah Monumen Pahlawan Revolusi. Peletakkan batu pertama pembangunan Monumen Pancasila Sakti 1 Oktober 1967  dan peresmiaan 1 Oktober 1972 oleh Presiden Soeharto. Lakasi Monumen Pancasila Sakti terletak Jalan Raya Pondok Gede di Kelurahan Lubang Buaya Kec. Cipayung Jakarta Timur.

Pengunjuk Monumen Pancasial Sakti berasal dari berbagai daerah seluruh penjuru pelosok Tanah Air Indonesia, bahkan wisatawan mancanegara turut meramaikan. Mulai dari tingkatan pelajar TK, SD, SMP, SMA, mahasiswa, peneliti, dan masyarakat umum berbondong-bondong mendatangi Monumen Pancasila Sakti.

Khusus bagi pelajar TK dan SD kelas 1 -3, mereka datang ke Monumen Pancasila Sakti lebih banyak bersifat sekedar rekreasi saja. Berbeda dengan pengunjuk lainnya, selain rekreasi juga ada misi pendidikan, dan untuk mendapatkan inspirasi.Pelajar TK dan SD Kelas 1 -3 mengunjungi Monumen Pancasila Sakti, yang mereka cari - tanyakan kepada pemandu adalah “mana binatang buayanya ?” Sebagai pemandu harus cerdas dan santun dalam menjelaskannya. Binatang buaya yang asli di Monumen Pancasiila Sakti tidak ada. Binatang buaya yang asli adanya, kalau di Jakarta “Kebun Binatang Ragunan”, sedangkan di Bogor “Taman Safari”.

13716952742092196952
13716952742092196952

BINATANG BUAYA ASLI. BUKAN BUAYA PKI. BUKAN BUAYA DARAT

Binatang buaya yang ada di Monumen Pancasila Sakti adalah binatang buaya palsu, yang dimaksud Partai Komunis Indonesia (PKI). Binatang buaya dalam arti sejarah pemaknaan. PKI adalah partai yang beranggotakan orang-orang Indonesia yang kelakuaannya kayak binatang buaya, galak, buas, kejam, dan sadis. Sehingga yang palsu itu, tidak hanya dimonopoli oleh lagunya Ayu Ting TIng “Alamat Palsu”. Namun pada kesepatan ini,lagu itu tidak usah ditulis atau dinyanyikan, Bang Rhoma Irama bilang “terlalu”alias kebanyakan - kelamaan.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Dasar Negaranya “Pancasila” lambang negaranya Garuda Pancasila atau Burung Garuda”. PKI tidak senang dengan Dasar Negara Pancasila, termasuk Lambang Negara Garuda Pancasila - Burung Garuda. Dasar Negara Pancasila hendak diganti dengan dasar - ideologi - faham komunis, dan Negara Republik Indonesia mau dijadikan negara komunis.

Antara keduanya tidak senang, maka teori konflik diterapkan. Buaya PKI tidak senang dengan Burung Garuda, maka terjadilah pertarungan antara keduanya. Nama pertarungannya “Gerakan Tiga Puluh September Partai Komunis Indonesia disingkat G 30 S/PKI” yang terjadi pada Jum’at 1 oktober 1965. Namanya 30 September, namun pelaksanaan pemberontakkannya mundur sehari, 1 Oktober 1965. Pertarungan berlangsung sengit, dan Burung Garuda dapat mengalahkan Buaya PKI. Burung Garuda mematok leher buaya PKI sampai kalah terkapar. Barung Garuda menang berhasil mengalahkan buaya PKI. Berarti Burung Garuda kuat sakti mandraguna. Tanggal kemenangan Burung Garuda mengalahkan buaya PKI, tanggal 1 Oktober diperingati sebagai “Hari Kesaktian Pancasila”.

Upacara Hari Kesaktian Pancasila mulai diselenggarakan tahun 1966 - sekarang. Pelaksanaan upacara secara nasionaldipusatkan di Lapangan Sapta Marga Monumen Pancasila Sakti dengan inspektur upacara Presiden Republik Indonesia. Peserta upacara datang dari berbagai elemen masyarakat, TNI, Polri, ormas, mahasiswa, pelajar,dan pejabat-pejabat negara serta perwakilan-perwakilan negara sahabat, termasuk tidak ketinggalan keluarga Para Pahlawan Revolusi.

Terima Kasih - Sekian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun