Mohon tunggu...
Iswanto Junior
Iswanto Junior Mohon Tunggu... profesional -

penikmat kuliner, politik, budaya & misi kemanusiaan @iswanto_1980

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Petisi Alaska "Goyang" Hubungan AS - Rusia

23 April 2014   20:42 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:17 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik wilayah Ukraina, Crimea yang memutuskan bergabung kembali ke Rusia, ternyata memicu negaara negara bagian dekat Rusia yang juga menuntut untuk berpisah dari negara induknya dan ikut bergabung bersama Rusia. Salah satunya adalah negara bagian Alaska.

Alaska adalah negara bagian Amerika Serikat ke  49 yang terletak dibagian utara wilayah Amerika. Luas daratan Alaska 1,5 juta kilometer persegi dan 117.000 km persegi perairan, menjadikan Alaska sebagai negara bagian Amerika Serikat terbesar. Alaska adalah negara bagian yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, minyak mentah merupakan komoditas utama negara bagian ini disamping Tambang emas dan batu bara. Hampir 17 persen kebutuhan minyak mentah Amerika Serikat di produksi dari negara ini.

Adanya petisi Alaska yang digagas oleh seorang warga di Anchorage, salah satu kota di Alaska, yang terinspirasi dari Crimea yang berhasil menentukan masa depan negaranya dengan bergabung kembali ke Rusia. Petisi yang menargetkan 100 ribu tanda tangan tersebut akan diserahkan ke pemerintah federal Amerika Serikat.

Pemerintah Federal AS mensinyalir ada gerakan bawah tanah yang mencoba mempengaruhi warga Alaska untuk membuat petisi ALASKA BACK TO RUSSIA. Pemerintah AS tidak boleh memandang remeh gerakan petisi tersebut, karena bisa saja gerakan petisi ini akan memicu gerakan serupa di beberapa negara bagian AS yang lain. Situs White House bahkan sudah menerima keinginan yang sama dari 29 negara bagian di AS.

Gerakan Petisi Alaska, ikut dipanaskan oleh statemen Wakil Presiden Rusia, Kepala Pusat Komunikasi Strategis, Dmitry Abzalov yang mengkritik Pemerintahan Federal AS  yang hanya fokus pada masalah masalah diluar negaranya dan tidak memperhatikan isu yang berkembang di Alaska.

Sejarah pemisahan diri di AS, pernah juga dilakukan oleh negara bagian Texas pada tahun 2012 lewat petisi yang ditandatangani lebih dari 125 ribu orang. Tetapi saat itu pemerintahan federal AS menjawabnya, tidak ada perjanjian dalam pembentukan negara AS untuk memisahkan diri dari oemerintahan federal yang sudah terbentuk.

Tentu pemerintah Federal AS tidak akan begitu saja melepaskan Alaska sebagai negara bagian penghasil minyak mentah dan menyerahkannya ke Rusia. Alaska bukanlah Crimea, walau fakta sejarah mengatakan bahwa nenek moyang Alaska adalah orang Rusia. Akankah isu petisi Alaska ini akan membuat perang dingin kembali menguat antara AS dan Rusia ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun