Mohon tunggu...
Iswanto Junior
Iswanto Junior Mohon Tunggu... profesional -

penikmat kuliner, politik, budaya & misi kemanusiaan @iswanto_1980

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Selera Anang Rendah...

11 Oktober 2014   07:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:29 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajang pencarian bakat malam ini di RCTI #RisingStar jadi arena debat Dhani dan Anang. Seperti biasa, koment-koment khas Anang tidak berkelas dan berkualitas. Anang mengkritik para peserta duel malam ini yang terlalu mengekspose lagu-lagu berbahasa Inggris dan tidak membawakan lagu-lagu berbahasa Indonesia.

Anang pun berkilah, bahwa dia punya mimpi suatu saat talenta-talenta muda ini harus bisa mendunia dengan lagu berbahasa Indonesia. Anang pun berdebat kusir dengan Dhani dan membanggakan totalitas bermusiknya selama 25 tahun. Jika dibanding dengan musikalitas Dhani, Anang tidak ada apa-apanya. Komentar-komentar Dhani juga lebih tajam serta dapat membaca talenta para peserta. Referensi musik Dhani pun lebih banyak ketimbang pemahaman Anang.

Anang seharusnya bisa memahami dan mengerti bahwa format #Risingstar jelas berbeda dengan #IndonesianIdol. Di Idol persentase kemenangan peserta tidak terlihat dan bisa saja dipermainkan, tetapi di #Risingstar, penonton bisa menjadi juri dengan mengunduh aplikasi di HP masing-masing. Tentu selera penonton di rumah dengan para Expert berbeda. Apalagi tidak ada batasan dan larangan harus menyanyi lagu berbahasa Inggris. Mengapa harus mempermasalahkan lagunya, jika dibawakan dengan teknik vokal yang sempurna?

Penulis pun memahami maksud baik Anang, yang sangat cinta lagu Indonesia. Siapa yang tak bangga jika lagu Indonesia menjadi mendunia dan dibawakan oleh penyanyi-penyanyi dunia?

Ini pemahaman yang salah kaprah dari seorang Anang. Go internasionalnya seorang penyanyi bukan dilihat dari seberapa jauh dia mengenalkan lagu Indonesia, tetapi bagaimana mereka bisa menampilkan yang terbaik dan tetap membawa nama Indonesia. #Agnezmo dan #Anggun sudah membuktikan itu, walau Anggun warga negara Francis tetapi dia selalu membawakan lagu-lagu Indonesia di setiap kesempatan, baik ketika dia berada di luar negeri maupun ketika berada di Indonesia. Begitupun dengan #Agnezmo walaupun dia menyanyikan lagu berbahasa Inggris, publik dunia akan tetap mengenalnya sebagai penyanyi dari Indonesia.

Dan begitu bangganya Anang memperlihatkan retorika berdebatnya dengan Dhani setelah menjadi anggota dewan dan mengikuti sidang paripurna sampai dini hari. Tanpa Anang sadari dia sudah mempertontonkan kebodohannya sendiri. Sebagai wakil rakyat, tentu sudah saatnya Anang mengubah style berbicaranya agar lebih terstruktur dan sistematis. Sebagai musisi, jadilah musisi yang rendah hati, jika bagus katakan bagus, tidak perlu beretorika ngalor ngidul, karena panggung #Risingstar bukan panggung DPR/MPR. Untung saja selera humor Dhani tinggi, kalau diladenin bisa tambah malu Anang. (@iswanto_1980)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun