Perubahan zaman menuntut perubahan berbagai sistem kehidupan. Pembelajaran yang terfokus pada kelas kini sudah menjadi belajar dalam aspek yang luas. Perubahan ini didorong oleh era baru revolusi industri 4.0 pada tahun 2016Â
dengan ditandai dengan adanya digital ekonomi, big data, IoT, robotic, cloud sistem yang semua aktivitasnya berbasis teknologi. Sendi-sendi kehidupan yang berubah juga mendorong pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman tersebut.
Selaras dengan topik di atas, pembelajaran berbasis teknologi merupakan hal yang lumrah dalam segala aspek, baik bahan ajar, pemanfaatan teknologi, aplikasi dan software pembalajaran, assesmen berbasis teknologi dan instrumen lainnya.Â
Jika hal tersebut diterapkan dalam pembelajaran eksakta, tentunya hal tersebut sangat dimungkinkan. Tetapi, bagaimana jika pembelajaran tersebut diterapkan dalam bidang musik yang lebih menekankan pada estetika.
Pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Pendidikan Musik Gereja (PMG), IAKN Kupang, para akademisi musik mencoba mengembangkan pembelajaran musik untuk masyarakat yang luas dengan pemanfaatan beberapa perangkat pembelajaran berbasis teknologi.Â
Latar belakang kegiatan ini ialah (1) jumlah komunitas musik yang banyak dan penyebarannyanya luas, sehingga idak mungkin dijangkau dengan kegiatan pelatihan konvensional.Â
Komunitas musik tersebut dapat diklasifikasikan yaitu: (a) sekolah; (b) gereja; (c) sanggar seni. (2) Pendekatan pembelajaran yang sederhana dan dapat diterapkan oleh berbagai komunitas tersebut. Pengkajian yang dilakukan pada tahun 2020-2022Â
mencoba merumuskan pembelajaran musik sederhana untuk komunitas yang luas yaitu (a) terdiri dari 12 topik yang dilaksanakan selaman 3 bulan dengan perhitungan setiap minggu 1 topik; (b) terdiri dari intruksi, bahan belajar dan tugas.Â
Pelaksanaan PKM di Prodi Pendidikan Musik Gereja (PMG) menerapkan prosuder pembelajaran musik kreatif (Prasad & Roy, 2017). Konsep metode musik kreatif berbasi komunitas dipengaruhi oleh fenomena sosiomusik di komunitas tersebut (Sundler et al., 2019).Â
Hal ini tidaklah lepas dari tindakan memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji dan mengembangkan sebuah pendekatan berdasarkan fenomena tersebut (Nosowicz & Szerszunowicz, 2015). Harapannya ialah diperoleh pemahaman yang mendalam tentang fenomena untuk selanjutnya dihasilkan sebuah teori (Umanailo, 2019).
Kegiatan dalam PKM sebagaimana yang sudah dijelaskan meliputi pelatihan musik dengan merapkan metode Community Musik Learning (CML) dengan bahan ajar buku Mari Bermusik Seri 1. Metode CML sendiri dalam pelaksanaannya dikenal dengan metode musik kreatif.Â