Lelah mengejar mimpi
Aku mampir ke kota asing
di dalam perutmu
Kota yang berbeda dari semestinya
Kota yang tak pernah mengalahkan siapapun
Singgah di toko buku kota ini
Tak berpintu tak bersekat
Buku-buku di sana tanpa label harga
Semua orang bebas membawanya
Semua orang bebas mengembalikannya
Buku adalah rumah untuk semua
Buku adalah ruang untuk segala
Kuambil satu buku bertuliskan namamu
Bersampul putih bertuliskan Aku
Seratus lembar tak terlalu tebal pikirku
Dua tiga hari selesailah dibaca
Tapi tak kutemui satupun kata dalam lembar-lembar itu
Hanya kertas putih semata di depan mata
Tak apa bagiku
Mungkin dirimu baru saja datang di kota ini
Baru mulai menulis cerita
Kutaruh buku bertuliskan namaku
di tempat bukumu berada
Bersampul putih bertuliskan namaku
yang kuambil dari kota asing di dalam perutku.
Semarang di kala hujan, 31 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H