Di Oktober yang paradoks
Wajah-wajah memakai topeng sebagai kedok
Penakut menyaru pemberani
Penipu menyamar pembaharu
Preman bergaya orang beriman
Penjahat berdandan serupa malaikat
Pemerkosa bermain-main dengan prosa
Ortodoks berubah menjadi tuhan.
Lalu bagaimana hendak meniru Tuhan?
Sedang menjadi iblis saja tak mampu.
Di tempat ini, sejarah dicuci sedemikian rupa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!