[caption caption="Sumber ilustrasi: peka.umk.ac.id"][/caption]
Minggu kedua (terinspirasi novel)
Â
Sepasang mata teronggok dipojokan
Tajam kerikil robek kerongkongan
Selimut bara mengoyak rindu
Sebilah pandang menikam hulu
Â
Suara binasa ditikam malam
Asaku sirna ditelan muram
Kejam
Â
Waktu rebah seret langkah
Semata api ucap resah
Â
Lelah rasa tunggui rima
Pada aksara berjubah hampa
Sayatan segores angkat bicara, tulang rusuk patah tiga
Nista sudah tanda cinta
Nenek, Ibu, Ayahanda
Â
*****
Sumber Inspirasi:Â
Novel Bulan Nararya
Karya Sinta Yudisia
Â
Sinopsis:
Novel ini bercerita tentang kehidupan di sebuah klinik kesehatan mental di pinggiran kota Surabaya. Nararya-yang biasa dipanggil Rara-, seorang perempuan muda energik nan kaya akan ide-ide segar, menghabiskan hari-harinya sebagai seorang terapis kesehatan mental. Salah satu pasien yang ditangani oleh Rara adalah Sania.
Sania adalah seorang gadis kecil yang temperamental. Ia dibesarkan dalam kondisi keluarga yang berantakan.Hidup dalam keadaaan miskin, diperparah dengan kehadiran nenek yang sering mencambuknya dengan rotan, ibu yang pemarah, dan ayah yang pemabuk.
Sania ditemukan dinas sosial di sebuah terminal dengan luka di kaki kiri, gigi depan patah, dan punggung yang penuh memar. Tidak menangis, tak mau bicara, dan hanya mengigit kuat boneka yang kala itu dilakukan Sania.
Â
Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club.
[caption caption="Sumber ilustrasi: RumpiesTheClub@dok"]
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H