Mohon tunggu...
Is
Is Mohon Tunggu... freelancer -

mencobalah sebelum mencoba itu dilarang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Belajar menyajikan makanan lewat kata-kata

11 Juli 2017   21:59 Diperbarui: 11 Juli 2017   22:22 6960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pernahkah kalian tertarik terhadap suatu makanan lewat gambar atau tulisan? Menyajikan sebuah makanan dengan kata-kata dan gambar memang butuh suatu keterampilan. Layaknya koki, sebuah tulisan juga harus diberi ramuan bumbu-bumbu agar enak dibaca. Nah, mumpung lagi pengen belajar juga soal menulis makanan atau kuliner ini ada ringkasan yang saya ambil dari buku yang berjudul "55 tempat makanan unik dan asyik ala warkot".

A. Bagian awal:

1. sensasi/hal unik setelah makan di warung makan tersebut:

    a. citarasa olahan makanannya: enak, gurih, renyah, empuk, pedas, dll

    b. keunikan mengenai tempat makannya: lokasi, nama warung, nama menu makanan, penyajian, pelayanan, dll

contoh: "Olahan kambing yang satu ini dijamin empuk, renyah, dan tanpa aroma prengus..."

"Yang namanya sate pasti bentuknya daging yang ditusuk dengan atau batang lain. tapi di kedai sate afrika domba bakar, sama sekali                     tidak ada sate yang ditusuk. bahkan disini makan sate pakai pisang. lho kok gitu?"

"Anda tentu mengenal rawon bukan? ya, mesakan khas jawa timur itu memang nikmat meski berkuah hitam, tapi jangan dikira betawi                  tidak punya masakan, setidaknya mirip rawon. namanya sayur pucung..."

2. Menu utama atau andalan warung tersebut

B. Bagian tenggah

1. Proses pengolahan makanannya:

    a. pemilihan dan pemenuhan bahan: kualitas, jenis, cara mendapatkan bahan

    b. proses pengolahan: alat-alat tradisional, modern, lama waktu.

contoh: " proses penggorengannya mengguakana suhu tinggi, membuat bebek ini cukup crispy. kriukk.."

             " Agar terjaga kemurniannya, Murni(nama pemilik warung) memilih sendiri semua bumbu segar dan membersihkannya sendiri..."

2. Sejarah warung, pemilik warung atau menu makanannya.

C. Bagian akhir

1. Menu lain yang tersedia

2. Lokasi atau alamat

3. Harga makanan

4. Jam atau hari oprasional warung

5. Pendapat orang lain/pelanggan

5. Motivasi/ pesan pemilik warung

Setidaknya ringkasan ini bisa digunakan sebagai reverensi saja, ga usah terpaku dengan struktur untuk mendapat gaya tulisan sendiri. Setelah membuat ringkasan ini selanjutnya tinggal mencoba membuat sebuah reportase kuliner, tunggu ya.!! Oh iya kalau ada yang punya tips atau trik menulis reportase kuliner tambahkan dikolom komentar ya, trimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun