Mohon tunggu...
Is
Is Mohon Tunggu... freelancer -

mencobalah sebelum mencoba itu dilarang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tradisi Main PS

17 Juni 2017   21:45 Diperbarui: 17 Juni 2017   22:05 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian hari minggu kemarin mengingatkan kenangan empat tahun silam. Reoni 3 temen SMP dan yang satu temen sejak SD mumpung dirumah diajakin kemana aja yo gass walaupun udah ada janjian. Sampai disana sambutan yg meriah dari sorak-sorai penonton, pisuhan-pisuhan dari segala penjuru dan suara tebakan serta sirine mobil polisi Los Angles bergantian masuk ke kuping ini. 

Yupss main PS (Playstation), acara reoni kali ini kita agendakan buat main PS. Ngelingi jaman semono waktu lagi ngetren main PS pulang sekolah langsung urunan sewu-sewu buat main 1 jam, tak lupa secarik kerta yg berisi password anti peluru, tambah nyawa, mobil baja, anti polisi, bercinta dalam mobil, trafic light hijau semua dll dalam game GTA itu udah menjadi gaya hidup sepulang sekolah. Selain GTA  ada juga PES/FIFA sebagai game sepak bola yang masih menjadi idola hingga sekarang mengalahkan rumbel racing, smack down, black, downhill, bahkan game sekelas film box office seperti fast and furious, need for speed dan resident evil. Hal ini terbukti sepanjang mengamati rumah itu yg menyediakan 26 layar buat "main" isinya ya cuma sepak bola dan GTA.

Kenangan ini menjadi lengkap ketika dari tadi main PES ga pernah menang, kemudian buru-buru pulang karena sudah ada janjian dan endingnya J A N C UK !!! sandalku ilang. misuh tapi tak batin, garuk garuk kepala yang tiba-tiba gatel ini  sama mata yg masih jelalatan nyari sandal di teras dekat tempat aku main PS yang hanya berjarak 1 meter dari tempat dudukku "iseh usum maling sandal nang PS an yo?" tanyaku kepada temenku yang juga ikut ngetawain ketika tau kalau sandalku hilang. Padahal itu sandal adikku, dulu juga pernah ngalamin seperti ini dan solusinya ya ambil sandal punya orang lain. Raurusan!! tapi kali ini aku pilih ikhlas dan nyeker sampai warung depan buat beli sandal baru. Alhamdulillah punya sandal baru.

mungkin ada yang pernah mengalami juga dan sudah punya solusi agar ketika main PS hati tenang tanpa mikir kelangan sandal?share and comment disini aja..hehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun