Mohon tunggu...
Iswan Kinsank
Iswan Kinsank Mohon Tunggu... profesional -

Saya selalu mengatakan ini pada diri saya setiap saya bercermin”Bro..!!! berdiri jangan takut pada Tumbang,berlari jangan takut pada bayang,Naik Jangan Menginjak Lawan, Hebat Jangan Numpang Kawan,Bangkit dengan Pendirian Pribadi ,Maju Dengan Kemampuan Sendiri”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paranoid Android

28 November 2016   14:10 Diperbarui: 28 November 2016   14:58 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudahlah, mari kita jujur jujuran, buka-bukaan saja bahwa hampir setiap suksesi kepemimpinan di Indonesia baik tingkat lokal sampai level Nasional masih selalu mendapat suntikan dana dari pengusaha yang berlatar belakang Etnis China. Apakah itu secara sukarela ataupun sebagai sebuah skema dalam frame politik simbiosis.
Lalu kebencian dan ketakutan apa yang sedang terjadi kini. Jangan-jangan ketakutan itu sudah meningkat menjadi kemunafikan massal.

Lihatlah apa yang terjadi hari ini. Di Televisi, media cetak/online di akun akun sosmed pribadi anda. Banyak orang nampak ketakutan. Ketakutan yang berlebihan. "Paranoid".

Beredar kabar bahwa unjuk rasa 2/12 nanti tidak dibolehkan baik melalui himbauan lisan maupun tertulis. Takut disusupi teroris, provokator dst. Disaat yang bersamaan di belahan bumi indonesia lainnya, tiba-tiba ada aksi penurunan bendera dan nama-nama jalan yang identik dengan negeri Tiongkok. Wow ada apa ini?

Saya jadi merasa ngeri jangan-jangan akan ada aksi yang sama disini, ditempat saya bermukim.Memang tak ada bendera yang berkibar disini.Hanya ada nama pelabuhan, perusahaan, toko bangunan dan Orangnya.Ketakutan saya terlalu jauh " bagaimana ketika itu ditutup".Bisa jadi kiamat kecil terjadi ditempat saya, Nunukan Kalimantan Utara. Sekedar info Di Nunukan tapal batas Indonesia memiliki pelabuhan bernama Liem hie djung. Pelabuhan Lintas batas Internasional yang menggunakan nama tokoh Tionghoa. Menurut cerita Liem Hie Djung di masanya sangat memiliki peran penting dalam membangun Nunukan hingga berkembang pesat seperti saat ini. Ini mungkin hanyalah ketakutan Rakyat Indonesia yang berlebihan dan belum tahu cara bagaimana mengatasinya.

Sebagai penutup tulisan ini saya mau mengatakan bahwa ndonesia akan gagal kita temui ketika kita takut akan perbedaan dan kontradiksi warna, takut pada fenomena chaos.Kemajuan atau kesuksesan sebagai bangsa yang besar akan sulit kita jumpai ketika kita paranoid pada keragaman. Mengapa tidak kita sederhanakan saja cara pandang kita bahwa kontradiksi dalam kacamata Indonesia adalah kontradiksi yang saling menguatkan satu dengan yang lain.

Indonesia hingga hari ini ada karena campur tangan banyak orang, banyak perbedaan Agama, etnis,Budaya, Ideologi, bahkan kepentingan.S aya percaya Indonesia hanya akan semakin kuat jika keberagaman itu tetap ada. Kami Tidak Takut!

Iswan Kinsank  (Rimba Raya Institute)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun