Gubernur menegaskan, salah satu langkah yang diambil dengan melakukan pinjaman di dua bank. Yakni Bank Maluku dan Mandiri.
Dihadapan para Nakes, Gubernur juga meminta kepada Kepala Inpektorat, Kepada Dinas Kesehatan dan Plt.Dirut RSUD CB untuk segera menuntaskan masalah tersebut.
Ia juga menjawab tuntutan Nakes dengan menegaskan akan mencopot Plt Dirut RSUD CB. Selain itu Gubernur juga mensinyalir bakal menganti sejumlah orang yang menduduki jabatan strategis di menagemen RSUD.
"Dan saya so (sudah) bilang di inspektorat bikin bagaimana supaya yang tara (tidak) bisa itu geser sudah, termasuk dr. Alwia, kalau kasih geser ya geser sudah. Untuk masalah lainnya insya Allah so (sudah) tarada (tidak) lagi," tegasnya.
"Jadi apa yang disampaikan inspektur kemarin dengan temuan, saya langsung berangkat dan pesan, tolong pinjam uang untuk selesaikan. Bank Maluku sudah siap mau torang (kami) pinjam uang. Tapi Insha Allah hari ini, saya hadir di depan anak-anak ku, mudah-mudahan kita bisa selesaikan problema-problema yang dihadapi," kata Gubernur AGK
Direktur RSUD CB, dr. Alwia Assagaf menyatakan, sesuai hasil koordinasi untuk mengatasi pembayaran TPP, pihaknya mengambil langkah menindaklanjuti perintah gubernur.
"Kemarin dalam rapat kami rencana pinjam Rp 5 miliar. Kemarin saya dengan Kepala BPKAD sudah ke Bank Maluku Malut. Di sana sudah bicara dengan kepala cabang, bahwa bunganya nanti menyurat ke pusat, karena di Bank Maluku Malut ini hanya bisa pinjam 1 miliar. Bunganya itu 12 persen," katanya.
Alwia menjelaskan, pinjaman tersebut harus disesuaikan kekuatan pendapatan RSUD CB, karena dengan besaran bunga 12 persen, BLUD harus membayar total Rp 5,6 miliar.
"Bunganya itu Rp600 juta. Sekarang saya sementara menyusun peta kekuatan pendapatan kami. Tetapi saya tetap berharap tahun depan berjalan bisa dilunasi Pemprov. Itu harapan saya, tapi belum ada keputusan itu," terangnya.
Mantan Jubir Covid1-9 itu menyampaikan, dari  besaran pinjaman itu ditaksir mencukupi pembayaran TPP selama dua bulan. Untuk sisanya, kata Alwiah, nanti dikoordinasikan kembali bersama instansi terkait motede penyelesaiannya.
"Nanti kita bicarakan lagi seperti apa jalan keluarnya, karena saya sekarang posisinya sulit. Jadi saya tetap membutuhkan bantuan pemerintah. Kalau pak gubernur sudah sampaikan seperti tadi, harapan tindaklanjutnya ada yang penting sesuai aturan," katanya.