Mohon tunggu...
Yudax
Yudax Mohon Tunggu... Jurnalis - Santui

Kawan Untuk Mengetahui Saya Kunjungi : https://sorotankata.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Proyek Tanpa Papan Informasi di Tidore, Alat dan Bahan Terbengkalai Tanpa Kejelasan

2 November 2021   21:40 Diperbarui: 18 Februari 2024   19:51 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MALUKU UTARA - Masyarakat keluhkan proyek di RT.11 RW.4 Kelurahan Ome Kecamatan Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Pasalnya proyek yang tidak ada papan informasi tersebut, tidak terlihat proses pengerjaannya lagi, dengan alasan alat berat (eksavator) rusak.

Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai oleh negara wajib memasang papan nama proyek. Yang memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.

Menurut yang saya tahu, bahwa pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan. Kemudian alat rusak itu sampai kapan? terus bahan-bahan yang dibiarkan terbengkalai itu kalau hilang siapa yang tanggung jawab? akibat dari saluran air yang telah ditutup untuk pengerjaan proyek, saat hujan deras terjadi genangan yang cukup mengganggu aktifitas," ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya kepada perwakilan media Indonesiasatu.co.id wilayah Maluku Utara, Selasa (02/11/2021).

Warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sekitar 2 bulan lebih alat dan bahan turun di lokasi, sempat kerja namun terhenti dengan alasan alat berat (eksavator) rusak, entah rusaknya sampai kapan tidak ada kejelasan.

Saat ditanya terkait proyek tersebut proyek pembangunan apa, ia menjawab tidak tahu, karena papan informasi tidak ada, mungkin gorong-gorong atau apa, kita tidak bisa pastikan karena sumber informasi ya papan proyek.

"Kasihan, torang (kami) ini, karena pekerjaan proyek got (saluran air) ditutup, akhirnya saat hujan deras terjadi genangan di jalan raya, kami sangat bersyukur dengan adanya pembangunan tersebut, namun ketidak jelasan kapan proyek ini dikerjakan lagi membuat kami tidak nyaman, bahan-bahan seperti besi, kayu dan lainnya ini kalau hilang siapa yang disalahkan, sedangkan bahan-bahan ini ada di sekitar kami," jelasnya.

Lanjutnya, kami butuh kejelasan proyek ini, setiap hujan sekitar kami selalu menikmati genangan terus, proyek ini apa tidak ada ketentuan waktunya ya, sampai bisa menunda pekerjaan tanpa ada kejelasan penyelesaiannya, kalau rusak ya solusinya seperti apa, jangan diam seperti ini.

"Kami mau awasi, sedangkan apa yang diawasi, papan proyek juga tidak ada, semoga ada solusi proyek ini cepat diselesaikan, karena aktifitas terganggu, apalagi kalau hujan deras, kendaraan yang lewat dilokasi sangat terganggu, bahkan ada yang marah-marah karena keciprat genangan air," tutupnya.

Sumber: NARASI DATA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun